Ekonomi
549 Ribu Produk UMKM Sudah Berlabel SNI pada 2023

PT.SPIRIT INTI MEDIA
Kamis, 11 Jan 2024 17:13

JAKARTA - Badan Standarisasi Nasional (BSN) melakukan standarisasi dengan menetapkan 531 Standar Nasional Indonesia (SNI). BSN juga melakukan pembinaan kepada Usaha Mikro dan Kecil (UMK) ber SNI. Sepanjang 2023, sudah ada 549.970 produk yang mengikuti hal ini.
Dengan capaian yang dicapai pada 2023, BSN kembali menargetkan 1 juta UMK untuk mengikuti program ini. Meskipun target tahun ini belum terpenuhi, BSN akan terus melakukan sosialisasi agar produk UMK memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Pembinaan kepada UMK dapat dilakukan melalui aplikasi yang telah disediakan. Seluruh prosedur yang dilakukan melalui aplikasi ini bersifat gratis.
Program SNI bina UMK bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk dan mengenalkan pentingnya moto bagi para pelaku usaha.
“Dalam UU Cipta Kerja. Ketika sudah mengikuti yang di aplikasi, sudah mendapat nomor induk bisa langsung menggunakan tanda SNI dan Halal. Melalui program SNI bina UMK untuk mengenalkan pentingnya moto dan memahami kualitas itu penting bagi para pembina usaha. Dibuat dalam aplikasi dengan mudah dan gratis,” ujar Kepala BSN, Kukuh S. Achmad dalam konferens pers di Kantor BSN, Jakarta Kamis (11/01/2024).
Di 2023, BSN juga melakukan 41 skema. Terdapat beberapa skema baru seperti SM Event Berkelanjutan, Gas Rumah Kaca, TKDN dan GRK untuk nilai ekonomi. Dari 41 skema yang ada, 17 diantaranya diakui secara internasional.
Di sisi lain, Kukuh menjelaskan bahwa masa berlaku SNI akan dikaji dan ditinjau ulang dalam 5 tahun.
“SNI ini setiap lima tahun ditinjau dan dikaji, kita lihat apakah masih relevan digunakan, atau perlu diganti yang baru. Kalau ada yang kurang akan direvisi. Selama Ini, kita telah menghapus sekitar 3.000-an SNI yang dinyatakan sudah tidak valid digunakan,” jelas Kukuh.
Selama tahun 2023, kategori SNI yang ditetapkan oleh BSN adalah sebagai berikut
SNI Carbon Capture Storage (CCS)
Sistem Pengisian Kendaraan Listrik Umum series (SNI IEC 61851-1:2017)
SNI IEC 61851-23:2014
SNI IEC 61851-24: 2014
SNI IEC 61851-21-1:2017
Kabel EV series (SNI IEC 62893-1, 62893-2, 62893-3 : 2017
Konektor EV series (SNI IEC 62196-1 : 2014
SNI IEC 62196-3: 2014
Berdasarkan hasil survei Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNIDO, Indonesia menempati peringkat ke-34. Sedangkan di tingkat ASEAN, Indonesia berada di nomor 2 setelah Singapura.
“Survei tersebut dilakukan pada lima elemen yang terdiri atas 36 indikator, yakni dari segi metrologi atau Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU), standarisasi, penilaian kesesuaian, akreditasi dan kebijakan,” ujar Kukuh
BSN mempunyai tiga proyek utama BSN di tahun 2024. Diantara proyek ini, berhubungan dengan SNI tahun 2023 yaitu CSS. Tiga proyek itu mencakup Perubahan Iklim, Transformasi Digital dan Energi Terbarukan.
sumber:okezone.com