Senin, 12 Mei 2025
  • Home
  • Kesehatan
  • Gadis 5 Tahun Ini Kritis Setelah Kepalanya Dijahit Gegara Luka Robek, Kok Bisa?

sehat

Gadis 5 Tahun Ini Kritis Setelah Kepalanya Dijahit Gegara Luka Robek, Kok Bisa?

PT.SPIRIT INTI MEDIA
Selasa, 16 Jul 2024 17:19
okezone.com

SEORANG gadis berusia lima tahun dalam kondisi kritis akibat serangan jantung dan disfungsi otak setelah kepalanya dijahit karena luka robek di kepala usai terjatuh di rumah. Kasus ini pun menghebohkan jagat maya.

Kejadian ini dialami Lai Sum-yuet, gadis kecil asal Hong Kong. Awalnya sang ayah membawa Sum-yuet ke Rumah Sakit Yan Chai di Tsuen Wan pada 25 Mei 2024 karena sadar kepala anaknya berlumuran darah setelah terjatuh di rumah.

Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata ada robekan 2 cm di bagian belakang kepala bocah itu. Karena ada luka robek, Sum-yuen mengalami demam.

Tim medis pun segera melakukan tiga jahitan di luka tersebut pada pukul 23.28 waktu setempat. Seorang asisten perawat kemudian menstabilkan kepala gadis itu dengan tangannya.

Namun, tiga menit setelah itu, gadis tersebut hilang kesadaran. Jantungnya pun berhenti berdetak. Tim medis segera memberikan pertolongan pertama, syukur, jantung Sum-yuet kembali berdetak pada pukul 23.49 waktu setempat.

Sayangnya, kondisi Sum-yuet perlahan melemah. Dia kemudian dibawa ke pusat kesehatan lain yaitu Rumah Sakit Princess Margaret di Kwai Chung, dan segera dirawat di unit perawatan intensif anak.

Di sana Sum-yuet didiagnosis mengalami ensefalopati iskemik hipoksia atau disfungsi otak yang disebabkan oleh kekurangan oksigen dan berkurangnya aliran darah. Gegara komplikasi penyakit dan kondisi tubuhnya semakin lemah, Sum-yuet kini dalam kondisi kritis.

Ayah Sum-yuet menuduh staf medis RS Yan Chai menekan kepala putrinya terlalu keras ke bantal selama prosedur jahit kepala berlangsung, yang menurutnya membuat Sum-yuet sulit bernapas. Tak terima kondisi putrinya kritis, ayah Sum-yuet melaporkan kasus ini ke polisi dengan tuduhan malpraktik.

Penyelidikan pun dimulai dan hasil terbaru mengungkapkan bahwa Sum-yuet tidak memiliki penyakit genetik atau kondisi medis tertentu. Hasil itu membantah dugaan kemungkinan penyebab Sum-yuet kritis akibat penyakit bawaan.

Ya, dokter sempat menduga bahwa serangan jantung dan disfungsi otak yang dialami gadis 5 tahun itu akibat penyakit yang sudah ada sebelumnya.

"Polisi saat ini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Kasus ini pastinya menjadi pengingat untuk rekan-rekan tenaga kesehatan tentang cara menangani pasien anak dan menyoroti aspek penting yang memerlukan perhatian khusus," kata Kepala Eksekutif Otoritas Rumah Sakit Hong Kong Tony Ko Pat-sing, dikutip dari South China Morning Post, Selasa (16/7/2024).

"Saya dengan tulus meminta maaf kepada keluarga. Kami juga meyakinkan ke keluarga pasien bahwa pihak rumah sakit akan terus berupaya semaksimal mungkin merawat Sum-yuet yang saat ini kritis," kata Ko.

Dia pun berjanji akan memberikan bantuan dan dukungan yang diperlukan kepada anggota keluarga pasien. Di sisi lain, Ko menegaskan bahwa apa yang terjadi pada Sum-yuet belum bisa dipastikan akibat malpraktik tim medis rumah sakit.

"Hasil tes genetik menunjukkan nahwa Sum-yuet tidak memiliki kelainan genetik. Karena itu, sementara ini kami belum dapat mengidentifikasi kondisi atau keadaan medis pasien. Pemeriksaan klinis akan terus dilakukan untuk mencari tahu apa penyebab utama Sum-yuet kritis pasca mendapat tiga jahitan di kepala," ujar Ko.

Sumber: okezone.com

komentar Pembaca

Copyright © 2012 - 2025 www.spiritriau.com. All Rights Reserved.