Kamis, 05 Des 2024
  • Home
  • Lingkungan
  • Faktor-faktor Cuaca RI April 2024 Jadi Terpanas Selama 4 Dekade

Faktor-faktor Cuaca RI April 2024 Jadi Terpanas Selama 4 Dekade

PT.SPIRIT INTI MEDIA
Jumat, 10 Mei 2024 10:03
ilustrasi
JAKARTA-Sejumlah faktor dinilai menjadi dalang cuaca Indonesia pada April mencatatkan rekor terpanas dalam 4 dekade terakhir, mulai dari perubahan iklim hingga faktor lingkungan.

Gelombang panas atau heatwave tengah melanda sejumlah negara di Asia, mulai dari Filipina, Thailand, India, hingga Vietnam. Gelombang panas ini membuat aktivitas sejumlah sekolah ditutup dan bahkan kematian karena sakit yang disebabkan udara panas.

Meski Indonesia disebut tak memenuhi syarat mengalami heatwave, suhu di sejumlah wilayah Indonesia terpantau cukup tinggi hingga mencatatkan rekor pada April lalu.

April 2024 mencatatkan rekor sebagai April terpanas dalam empat dekade terakhir. Suhu rata-rata pada bulan tersebut diketahui mencapai 27,74 derajat Celsius.

"Suhu udara rata-rata pada bulan April 2024 adalah yang tertinggi dibandingkan dengan bulan April dari tahun 1981-2023," kata Achmad Fachri Radjab, kepala pusat informasi perubahan iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dilansir dari Channel News Asia.Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh Deputi bidang klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan.
Menurut data BMKG, suhu rata-rata 27,74 derajat Celcius pada April lalu merupakan yang tertinggi untuk bulan April sejak 1981. Angka tersebut mengalahkan suhu rata-rata tertinggi April terakhir yang tercatat, yakni pada 2016 yang mengalami kenaikan sebesar 0,1 derajat Celcius.

Rekor terbaru ini juga menunjukkan peningkatan hampir 1 derajat Celcius dibandingkan dengan suhu rata-rata bulan tersebut sebesar 26,85 derajat Celcius pada periode 1991 hingga 2020.

"Tahun ini, suhu udara lebih tinggi 0,89 derajat Celcius dari rata-rata (untuk periode tersebut)," ujar Radjab.

"Jika berbicara tentang penyebabnya, ada banyak faktor, tidak hanya faktor iklim tetapi juga faktor lingkungan yang pasti berpengaruh," imbuhnya.
Lebih lanjut, penelitian ilmiah saat ini telah mengungkap bahwa perubahan iklim menyebabkan fenomena gelombang panas terjadi lebih lama, lebih sering dan lebih intens.

Menurut pemantau iklim Uni Eropa, sejak Juni tahun lalu, setiap bulan bahkan menjadi periode terpanas yang pernah tercatat secara global.

Dampaknya, jutaan penduduk Asia Selatan dan Asia Tenggara mulai dari Myanmar hingga Filipina menjadi korban suhu udara yang sangat panas pada bulan lalu.

Lebih dari 100 rekor suhu tercatat di seluruh Vietnam pada April. Tak hanya Vietnam, Bangladesh dan Myanmar juga mengalami rekor panas pada bulan tersebut.


Sumber: cnnindonesia.com

#suhupanas
Berita Terkait
  • Sabtu, 15 Jun 2024 06:32

    Jokowi: Dunia Menuju Neraka Iklim, Hati-Hati!

    JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa dunia saat ini menuju ke ‘neraka iklim’. Hal tersebut disampaikan Jokowi mengutip pemberitahuan dari Sekjen PBB."Saya kira bapak ibu semua

  • Selasa, 04 Jun 2024 05:49

    Gelombang Panas Tewaskan 56 Orang di India, Catat 25.000 Kasus Heat Stroke dari Maret hingga Mei

    NEW DELHI-India mengalami hampir 25.000 kasus dugaan serangan panas atau 'heat stroke' dan 56 orang kehilangan nyawa setelah beberapa hari gelombang panas terjadi di seluruh negeri dari bula

  • Kamis, 30 Mei 2024 06:26

    Lepas Keberangkatan Jemaah Haji Aceh, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Suhu Panas di Saudi

    JAKARTA-Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin melanjutkan kunjungan kerja ke Provinsi Aceh, Rabu (29/5/2024). Setibanya di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Wapres langsung

  • Selasa, 19 Okt 2021 17:40

    Perburuan Sang Eksekutor Berakhir, Timah Panas Hadiah dari Perlawanannya

    ROKANHILIR - Pelarian AD akhirnya kandas di tangan Tim Opsnal Polres Rokan Hilir. Timah panaspun dihadiahi kepadanya, pasalnya saat akan ditangkap pelaku melakukan perlawanan.Kapolres Rokan Hilir AKBP

  • komentar Pembaca

    Copyright © 2012 - 2024 www.spiritriau.com. All Rights Reserved.