Kamis, 11 Sep 2025
  • Home
  • Internasional
  • Trump Keluarkan ‘Peringatan Terakhir’ untuk Hamas Soal Kesepakatan Sandera

Internasional,

Trump Keluarkan ‘Peringatan Terakhir’ untuk Hamas Soal Kesepakatan Sandera

PT.SPIRIT INTI MEDIA
Senin, 08 Sep 2025 09:32
okezone.com
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan pernyataan tegas terhadap Hamas, mendesak kelompok militan Palestina itu agar menerima kesepakatan pembebasan sandera dari Gaza.

“Israel telah menerima persyaratan saya. Sudah saatnya Hamas juga menerima,” tulis Trump di akun Truth Social miliknya pada Minggu 7 September 2025. 

“Saya telah memperingatkan Hamas tentang konsekuensi jika tidak menerima. Ini peringatan terakhir saya, tidak akan ada peringatan lain!,” tegas Trump seperti dilansir dari Reuters, Senin (8/9/2025).

Respons Hamas

Dalam pernyataan resmi, Hamas mengaku telah menerima sejumlah gagasan dari pihak Amerika Serikat melalui mediator internasional untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Namun, kelompok tersebut menegaskan, bahwa pembebasan sandera hanya bisa dilakukan bersamaan dengan pengumuman berakhirnya perang dan penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah Gaza.

“Hamas sedang mendiskusikan dengan para mediator mengenai cara mengembangkan gagasan tersebut,” tulis pernyataan Hamas tanpa memberikan detail lebih lanjut.

Usulan Gencatan Senjata

Media Israel N12 melaporkan pada Sabtu (6/9), bahwa Trump telah mengajukan proposal gencatan senjata baru. Berdasarkan rencana itu, Hamas akan membebaskan 48 sandera yang tersisa pada hari pertama gencatan senjata dengan imbalan pembebasan ribuan tahanan Palestina di penjara Israel. Kesepakatan juga mencakup negosiasi mengenai akhir perang selama periode gencatan senjata berlangsung.

Seorang pejabat Israel yang enggan disebut namanya mengatakan bahwa Tel Aviv “mempertimbangkan secara serius” usulan Trump, namun belum merinci lebih lanjut isi proposal tersebut.

Situasi Terkini

Ketegangan di Gaza terus berlanjut setelah berbulan-bulan pertempuran yang menewaskan ribuan orang dan memperburuk krisis kemanusiaan. Upaya mediasi internasional, termasuk dari Mesir, Qatar, dan kini AS di bawah Trump, masih terus dilakukan untuk menghentikan eskalasi konflik.***(Okezone.com)
Sumber: okezone.com

Internasional
Berita Terkait
  • Selasa, 09 Sep 2025 18:22

    Perbuatan Tak Senonoh Buruh Harian Lepas Terungkap, Polsek Rengat Barat Ringkus Pelaku

    INHU-Kepolisian Sektor (Polsek) Rengat Barat bergerak cepat menangani laporan dugaan tindak pidana terhadap anak di bawah umur yang terjadi di salah satu komplek perumahan karyawan perusahaan swasta d

  • Senin, 08 Sep 2025 16:55

    Kadernya Abdul Karding Kena Reshuffle, Ini Respons PKB

    Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Ahmad Syamsurijal, merespons keputusan Presiden Prabowo Subianto yang mencopot Abdul Kadir Karding dari jabatannya sebagai Menteri Perlindungan P

  • Senin, 08 Sep 2025 16:37

    Kemenhan: TNI Hanya Bantu Polri, Bukan Ambil Alih Pengamanan

    Kementerian Pertahanan (Kemenhan) angkat bicara terkait keterlibatan prajurit TNI dalam patroli pada sejumlah lokasi baru-baru ini. Langkah tersebut disebut sebagai tindak lanjut arahan Presiden Prabo

  • Senin, 08 Sep 2025 16:24

    Rusia Kembangkan Vaksin Kanker Baru, Pengujian Awal Diklaim 100% Sukses

    Rusia telah meluncurkan EnteroMix, sebuah vaksin perawatan kanker baru yang dilaporkan menunjukkan efikasi 100 persen dalam uji klinis awal. EnteroMix dikembangkan dengan teknologi yang mirip dengan v

  • Senin, 08 Sep 2025 16:09

    Transformasi Wanita AS usai Operasi Peninggi Badan, dari 117 Cm Jadi 151 Cm

    Chandler Crews (31) di Maryland, Amerika Serikat menceritakan pengalamannya menjalani operasi peninggi badan yang kontroversial. Crews lahir dengan kondisi genetik langka anchondroplasia, yang membuat

  • komentar Pembaca

    Copyright © 2012 - 2025 www.spiritriau.com. All Rights Reserved.