- Home
- Lingkungan
- Irjen Pol Herry Heryawan: Polda Riau Berkomitmen Penuh Dukung Kebijakan Pro Lingkungan
Lingkungan,
Irjen Pol Herry Heryawan: Polda Riau Berkomitmen Penuh Dukung Kebijakan Pro Lingkungan
PT.SPIRIT INTI MEDIA
Jumat, 19 Sep 2025 18:39
Pekanbaru-Green Leadership Academy angkatan pertama yang diinisiasi oleh Tumbuh Institute dan didukung penuh oleh Polda Riau serta Partai Hijau Riau (PHR) resmi dibuka, Kamis (18/09/2025) kemarin.
Acara yang mempertemukan mahasiswa dari 50 universitas se Indonesia ini menjadikannya ruang pertemuan gagasan antara birokrasi, akademisi, aktivis dan generasi muda.
Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan menyatakan, Riau bangga menjadi tuan rumah inisiatif ini, mengingat provinsi tersebut selama ini menjadi episentrum tantangan ekologis nasional, mulai dari deforestasi, kebakaran hutan, degradasi sungai, hingga masalah sampah perkotaan.
Menurutnya, situasi ini tidak hanya mengancam ekosistem, melainkan juga stabilitas sosial, ekonomi, bahkan keamanan masyarakat.
"Polda Riau berkomitmen penuh mendukung kebijakan pro lingkungan melalui pendekatan green policing. Kehadiran mahasiswa dari berbagai daerah adalah energi baru bagi kami, sebab kalianlah generasi penerus yang akan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tegas Kapolda menambahkan, Green Leadership Academy bukan sekadar forum diskusi, tetapi sebuah kanal konstruktif untuk menyalurkan energi kritis mahasiswa ke jalur produktif, beradab, dan berbasis bukti.
Mahasiswa dibekali keterampilan kepemimpinan, advokasi, komunikasi publik, hingga strategi membangun gerakan sosial yang solutif.
"Kami ingin energi kritis mahasiswa tidak lagi dipandang sebagai ancaman, melainkan sebagai aset yang bisa memperkaya demokrasi,” tambahnya.
Pendiri Tumbuh Institute, Rocky Gerung, menambahkan perspektif filosofis bahwa kepemimpinan sejati lahir dari pikiran yang tidak pernah menua.
Menurut Rocky, manusia memiliki batas usia yang ditentukan DNA, berbeda dengan alam yang tak mengenal batas hidup. Namun pikiran tidak pernah menua, sebab itu negeri ini harus dipimpin oleh pikiran.
Fungsi green leadership adalah menghadirkan kolaborasi antara gagasan masa depan, regulasi demokratis, dan pengujian akademis oleh aktivis.
"Dalam proses itu mahasiswa sudah membuktikan diri sebagai pemenang, sehingga birokrasi pun mulai membuka diri terhadap kebutuhan mereka,” kata Rocky.
"Sejarah selalu berpihak pada kaum muda. Mereka berhak menyatakan diri sebagai pemimpin masa depan,” ujarnya.
Rocky memberi ilustrasi ekologis bahwa segala sesuatu saling terhubung. Amazon menjadi hijau karena dipupuk oleh gurun Sahara. Pohon adalah sungai vertikal, merusaknya sama dengan merusak kehidupan.
"Melalui Green Academy, kita belajar mengembangkan green policy sebagai jawaban atas krisis, terlebih ketika 3,4 juta hektare hutan telah rusak, dengan 1,7 juta hektare di antaranya berada di Riau,” tegasnya.
Selain Kapolda Riau dan Rocky Gerung, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber lintas disiplin yakni, Guru Besar Filsafat Sosial UNJ, sekaligus aktivis HAM-demokrasi Robertus Robet, Pendiri Lokataru yang dikenal dalam advokasi keadilan Haris Azhar, Akademisi hukum tata negara dari STIH Jentera Bivitri Susanti, serta Head of Knowledge Tumbuh Institute Muhammad Luthfi.
Kehadiran mereka menegaskan bahwa kepemimpinan hijau bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga terkait erat dengan demokrasi, hak asasi manusia, dan tata kelola hukum yang adil.
Para peserta berasal dari 50 kampus ternama, di antaranya Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Syiah Kuala, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanuddin, Universitas Andalas.
Kemudian ada dari Universitas Negeri Padang, Universitas Sumatra Utara, Universitas Islam Riau, Universitas Riau, hingga UIN Suska Riau. Mereka adalah ketua BEM, wakil presiden mahasiswa, ketua DPM, hingga koordinator isu nasional, yang sehari-hari menjadi corong aspirasi mahasiswa di kampus masing-masing.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini diharapkan menjadi titik balik lahirnya kepemimpinan hijau di Indonesia.
Kolaborasi Tumbuh Institute, Polda Riau, dan Partai Hijau Riau membuktikan bahwa isu lingkungan tidak lagi berdiri sendiri, melainkan bersenyawa dengan politik, hukum, dan keamanan.
Dari Pekanbaru, para 'tunas muda' ini membawa pesan bahwa masa depan negeri harus ditopang oleh pikiran yang ekologis, demokratis, dan berkeadilan.(*)
Usai Lolos dari OTT Gubernur Riau, Tenaga Ahli Gubri Dani M Nursalam Serahkan Diri ke KPK
JAKARTA " Tenaga Ahli Gubernur Riau, Dani M Nursalam (DMN), akhirnya menyerahkan diri ke Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025) malam. Langka
Kemendagri Akhirnya Tunjuk SF Hariyanto Sebagai Plt Gubernur Riau
JAKARTA-Pasca Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Gubernur Riau, Abdul Wahid, sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan atau jatah preman (japrem) terhadap pejabat di lingkungan Dinas P
Gubernur Riau Ancam Copot Pejabat Jika Tak Setor 'Jatah Preman' Rp 7 M
Jakarta-KPK menetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan. Abdul Wahid disebut mengancam bawahannya jika tak memberikan uang yang disebut 'jatah preman'."Bagi
KPK Tetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka Korupsi
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid sebagai tersangka korupsi dalam kasus tangkap tangan pada Rabu (5/11/2024). Pengumuman status tersangka dis
Budi Prasetyo Beberkan Hasil Pemeriksaan OTT Gubernur Riau dan 8 Orang Tersangka Lainnya
Jakarta-Update perkembangan Kegiatan Operasi Tangkap Tangan (OTT) tersebut di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Riau. Komisi Pemberantasan Korupsi mengamankan sejumlah 9 orang.Dari 9 orang itu dan yang