Travel
Masjid Jogokariyan Ternyata Dibangun untuk Cegah Ateisme dan Komunisme

Selasa, 29 Jan 2019 14:14

"Hal itu dilakukan agar paham ateis maupun komunisme tak berkembang di wilayah Jogokariyan," ujar Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan ustaz Muhammad Jazir Asp saat dihubungi Liputan6.com, Senin, 28 Januari 2019.
Ia mengungkapkan peletakan batu pertama dilakukan pada 22 September 1965. Masjid tersebut digunakan pertama kali pada 20 Agustus 1967.
Menurut Ustaz Muhammad, Awalnya masjid tersebut diisi dengan kegiatan PAJ (Pengajian Anak-anak Jogokariyan). Setelah itu, tumbuh remaja masjid pada 1967.
"Sementara orang-orang dewasa belum punya kesadaran pengajian ke masjid. Para pengajar remaja masjid saat itu para aktivis dari KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) juga HMI (Himpunan Masyarakat Indonesia)," jelas ustaz Muhammad.
Seperti diketahui, KAMI merupakan sebuah kelompok antikomunis yang kebanyakan beranggotakan kaum muda yang dibentuk pada 27 Oktober 1965.
Seiring waktu berjalan, Masjid Jogokariyan terus berkembang. Pada 1999, kemudian ditata yang berkaitan dengan masjid, salah satunya tentang organisasi yang berkaitan dengan masjid.
"Saat ini banyak yang dilakukan di Masjid Jogokariyan, mulai dari pelayanan kesehatan, bantuan kepada warga miskin, menyelenggarakan buka puasa bersama, serta kegiataan keagamaan dan sosial lainnya," ucap ustaz Muhammad Jazir Asp.
Sumber: Liputan6.com
Traveler
Perbuatan Tak Senonoh Buruh Harian Lepas Terungkap, Polsek Rengat Barat Ringkus Pelaku
INHU-Kepolisian Sektor (Polsek) Rengat Barat bergerak cepat menangani laporan dugaan tindak pidana terhadap anak di bawah umur yang terjadi di salah satu komplek perumahan karyawan perusahaan swasta d

PHR Hadirkan Buku Eksklusif “Melayu Lestari” di Perpustakaan Soeman HS
PEKANBARU-Dalam upaya melestarikan dan mengenalkan kekayaan budaya Melayu kepada generasi muda, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menyerahkan buku "Melayu Lestari" kepada Perpustakaan Soeman HS Provinsi R

Kadernya Abdul Karding Kena Reshuffle, Ini Respons PKB
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Ahmad Syamsurijal, merespons keputusan Presiden Prabowo Subianto yang mencopot Abdul Kadir Karding dari jabatannya sebagai Menteri Perlindungan P

Kontras: 3 Demonstran Hilang Ternyata Ditahan Polisi, 5 Masih Raib
Teka-teki keberadaan tiga demonstran yang dilaporkan hilang seusai aksi ricuh akhir Agustus 2025 mulai terkuak. Komisi untuk orang hilang dan korban tindak kekerasan (Kontras) memastikan ketiganya ter

Kemenhan: TNI Hanya Bantu Polri, Bukan Ambil Alih Pengamanan
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) angkat bicara terkait keterlibatan prajurit TNI dalam patroli pada sejumlah lokasi baru-baru ini. Langkah tersebut disebut sebagai tindak lanjut arahan Presiden Prabo