okezone.com
Fenomena kelas menengah kembali memakai BPJS Kesehatan menjadi sinyal melemahnya ekonomi di kalangan kelas menengah, dengan penurunan daya beli sebagai faktor utama di balik pergeseran ini.
Hal ini pun diakui Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) Dewi Muliaty. Menurutnya, banyak dari mereka yang kembali menggunakan layanan BPJS Kesehatan, setelah sebelumnya cenderung memilih layanan kesehatan swasta.
Berikut Okezone rangkum soal fenomena masyarakat kelas menengah kembali andalkan BPJS Kesehatan, Senin (8/9/2025):
1. Pengakuan Pelaku Usaha
Menurut Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), Dewi Muliaty, pergeseran masyarakat kelas menengah yang kembali menggunakan BPJS Kesehatan disebabkan oleh peningkatan layanan yang diberikan, di samping situasi dan kondisi ekonomi masyarakat saat ini. Diakuinya, tren ini juga memberikan dampak terhadap kinerja perseroan yang juga bergerak di layanan kesehatan.
"Itu menjadi evaluasi buat kita, bahwa kelihatannya tahun terakhir ini ada sedikit pergeseran minat pelayanan di masyarakat. Jadi kalau saya bilang tadi ada di middle, yang middle ini cukup banyak beralih ke BPJS Kesehatan karena layanan BPJS juga meningkat," ujarnya.
2. Daya Beli Turun
Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menilai bahwa fenomena kelas menengah kembali memakai BPJS Kesehatan merupakan sinyal melemahnya ekonomi di kalangan kelas menengah. Dia menyebut penurunan daya beli sebagai faktor utama di balik pergeseran ini.
"Masyarakat menilai uang yang dikeluarkan tiap bulan untuk iuran, harus dimaksimalkan alih-alih mengeluarkan uang lagi untuk urusan kesehatan. Daripada mengeluarkan uang kembali, masyarakat kelas menengah ini juga memilih untuk membeli barang kebutuhan pokok yang mana juga ada kenaikan harga," kata Huda saat dihubungi Okezone.
3. BPJS Kesehatan Kini Jadi Andalan
Menurut Huda, banyak perusahaan yang sebelumnya memberikan fasilitas asuransi kesehatan swasta kepada karyawannya kini hanya mendaftarkan mereka ke BPJS Kesehatan. Bahkan, sejumlah perusahaan sudah sepenuhnya meninggalkan asuransi swasta.
"Sudah banyak perusahaan yang hanya ikut BPJS Kesehatan saja. Kemudian, terjadi PHK secara masif yang pada akhirnya benefit dari perusahaan tidak dapat digunakan lagi. Ya pindahnya ke BPJS Kesehatan," lanjutnya.
4. Penurunan Kepercayaan kepada Asuransi Swasta
Tak hanya itu, menurut Huda, penurunan kepercayaan terhadap asuransi swasta juga turut memengaruhi. Isu-isu seperti skema co-financing dan tingginya premi membuat masyarakat enggan mengambil asuransi kesehatan secara mandiri.
"Layanan BPJS juga sekarang sangat diawasi oleh masyarakat. Pelayanan BPJS ketika jelek pun sudah bisa mengadu via media sosial dan lainnya. Jadi memang masyarakat punya peluang dilayani dengan baik oleh BPJS Kesehatan," ujarnya.
5. Akan Berlangsung Lama
Huda menilai kondisi ini akan terus berlangsung dalam beberapa waktu ke depan. Menurutnya, selama daya beli masyarakat masih melemah dan PHK masih masif terjadi, maka bukan tidak mungkin akan lebih banyak lagi masyarakat kelas menengah yang beralih ke BPJS Kesehatan.
"Kondisi ini menurut saya seperti siklus, kadang naik namun juga kadang turun. Akan tetapi, nampaknya kondisi ini akan bertahan satu hingga dua tahun ke depan. Daya beli masyarakat melemah, PHK masih masif terjadi juga ke depan," pungkasnya.***(Okezone.com)
Sumber: okezone.com
Ekbis