Ist

TELUK KUANTAN- Jajaran Polres Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) mengamankan ratusan botol oli dan saparepart diduga palsu. Ratusan botol oli dan sparepart yang diduga palsu disita ketika tim Reskrim Polres Kuansing melakukan penggerebekan di sebuah lokasi yang berada Teluk Kuantan. Selain Oli dan Sparepart yang diduga palsu, Kepolisian juga mengamankan 3 orang yang berperan dalam dugaan penjualan oli dan sparepart tersebut.

Kapolres Kuansing AKBP Pangucap Priyo Soegito, melalui Kasat Reskrim AKP Shilton kepada wartawan Selasa (23/7/2024) menjelaskan, awal mula terungkapnya permasalahan yang merugikan konsumen ini berawal dari adanya laporan dari masyarakat. Pihaknya pun langsung melakukan penyelidikan ke lapangan.

Proses penyelidikan tersebut memakan waktu hampir dua minggu lebih melibatkan sejumlah personil reskrim. Tepat pada Jumat (19/7/2024) kemarin, tim Reskrim berhasil menemukan bengkel di seputaran Teluk Kuantan yang menjual oli dan sparepart palsu tersebut. Dari lokasi penggerebekan tersebut, Kepolisian langsung melakukan pengamanan barang bukti, serta mengamankan seorang pelaku inisial PI yang berstatus karyawan bengkel tersebut.

Pengembangan dilanjutkan, dari informasi PI, Kepolisian kembali berhasil menangkap seorang pelaku lagi yang berinisial DI sebagai pemilik bengkel.Pelaku Di ditangkap di Peranap Kabupaten Indragiri Hulu (Indhu) bersama sejumlah barang bukti. Pelaku inisial DI digelandang ke Mapolres Kuansing dan hasil interogasi, Polisi kembali mengejar seorang pelaku lagi dan pelaku inisial RI berhasil ditangkap sedang berada di Pekanbaru. “ seseorang berinisial RI berperan  sebagai pemesan barang kita amankan di Pekan Baru .” jelas AKP Shilton

Dari penangkapan tersebut, AKP Shilton juga menyebut berhasil mengamankan barang bukti sekitar 400 kaleng oli berbagai merk dan 100 peck sparepart berbagai merk terkenal. Sampai berita ini diturunkan, pihak polres terus melakukan pengembangan perihal dugaan peredaran oli dan sparepart  yang diduga palsu.  Saat ini tiga pelaku dan ratusan oli, sparepart berbagai merksudah diamankan. “ Ada indikasi ini jaringan besar dan kami saat ini berkordinasi dengan polres lain baik yang berada di Riau maupun Jambi,”tuturnya.

Selanjutnya, Shilton juga menyampaikan himbauan kepada masyarakat agar berhati-hati ketika membeli oli dan sparepart yang dijual dipasaran. Dari kasar mata hampir tidak ada pembedaan anatar oli asli dengan oli yang diduga palsu tersebut. Namun Kasat reskrim memberikan  sedikit tips untuk membedakan antara asli dan paslu, yakni dari segi kemasan yang oli yang diduga palsu sedikit memudar warnanya dan kemasan botol plastik kurang rapi. “Untuk hasil yang lebih ilmiah, malam ini saya bawa sample untuk diperiksa di Labfor Polda Riau,”katanya

 AKP Shilton menjelaskan pelaku akan dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen pasal 62 ayat (1) berbunyi, pelaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, (1) huruf a, huruf b, huruf c,huruf e, ayat (2) dan Pasal 18 dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak Rp2 miliar.

Sementara Pasal 8 ayat (1) huruf j berbunyi, pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak mencantumkan informasi dan/atau petunjuk penggunaan barang dalam bahasa Indonesia sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.(gus)