Kamis, 06 Nov 2025
  • Home
  • Kesehatan
  • Studi: Makan Kentang Goreng 3 Kali Seminggu Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

Kesehatan,

Studi: Makan Kentang Goreng 3 Kali Seminggu Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

PT.SPIRIT INTI MEDIA
Rabu, 20 Agu 2025 11:56
RIAU AKTUAL.COM
Menonton serial favorit sering kali ditemani camilan gurih, dan salah satu pilihan paling populer adalah kentang goreng. Camilan ini disukai karena mudah dibuat, cepat saji, serta punya rasa gurih dan tekstur renyah. Selain saat menonton, kentang goreng juga kerap hadir sebagai pelengkap berbagai aktivitas lain. Namun, sebuah studi terbaru mengungkap bahwa sering mengonsumsi kentang goreng dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Dilansir Healthline, penelitian yang dipublikasikan di The British Medical Journal (BMJ) ini menemukan bahwa makan kentang goreng tiga kali atau lebih per minggu dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 hingga 20 persen dibandingkan mereka yang jarang atau kurang dari sekali seminggu mengonsumsinya.

Temuan ini berasal dari analisis data lebih dari 205.000 orang dewasa di Amerika Serikat selama empat dekade. Hasilnya, kelompok yang sering makan kentang goreng lebih rentan terkena diabetes dibanding kelompok yang jarang mengonsumsinya.

Peningkatan risiko diabetes ini ternyata bukan karena asupan kentang, melainkan dari cara pengolahannya. Secara alami, kentang kaya akan berbagai nutrisi, seperti vitamin C, vitamin B6, serat, dan kalium. Namun, cara pengolahan, terutama yang digoreng dapat mengubah profil nutrisinya.

Nichola Ludlam-Raine, ahli gizi yang tidak terlibat dalam penelitian ini, menjelaskan bahwa kentang goreng termasuk makanan ultra-olahan tinggi karbohidrat olahan, kalori, dan lemak, terutama dari minyak yang dipanaskan ulang.

“Kentang goreng merupakan salah satu bentuk makanan ultra-proses yang tinggi karbohidrat olahan, lemak (sering kali berasal dari minyak yang tidak sehat karena pemanasan ulang dan penggunaan berulang), serta kalori,” ujar Raine.

Menggoreng kentang, terutama dengan minyak bekas pakai, dapat menghasilkan senyawa berbahaya seperti lemak trans dan advanced glycation end products. Meski kentang secara alami kaya serat, proses penggorengan dapat mengurangi kandungan serat sekaligus meningkatkan respons glikemik.

“Menggoreng kentang meningkatkan kerapatan energinya (kalori per gram) dan sering kali menghasilkan senyawa berbahaya seperti lemak trans atau advanced glycation end products, terutama ketika minyak digunakan kembali,” tambah Raine.

Ia menambahkan, makanan ultra-olahan seperti kentang goreng juga sering mengandung aditif, pengawet, dan minyak olahan yang berpotensi merusak mikrobioma usus, memicu peradangan, dan meningkatkan risiko resistensi insulin.

Meski mengonsumsi kentang goreng sesekali kemungkinan tidak berbahaya, tetap disarankan untuk membatasi asupannya dan memilih makanan utuh bergizi. Alternatif lain adalah mengolah kentang dengan cara yang lebih sehat.

Elizabeth Shaw, ahli gizi yang tidak terlibat dalam studi ini menyarankan untuk memilih cara metode memasak lain. “Sebaiknya pertimbangkan metode memasak jika kentang menjadi bagian harian dalam pola makan kamu, maka sebaiknya pilihlah direbus, dipanggang, dimasak dengan air fryer, atau dipanggang oven dibandingkan digoreng dengan minyak banyak (deep-fried),” tutup Shaw.***(Riau Aktual.com)
Sumber: RIAU AKTUAL.COM

kesehatan
Berita Terkait
  • Rabu, 05 Nov 2025 19:07

    Usai Lolos dari OTT Gubernur Riau, Tenaga Ahli Gubri Dani M Nursalam Serahkan Diri ke KPK

    JAKARTA " Tenaga Ahli Gubernur Riau, Dani M Nursalam (DMN), akhirnya menyerahkan diri ke Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025) malam. Langka

  • Rabu, 05 Nov 2025 18:28

    Kemendagri Akhirnya Tunjuk SF Hariyanto Sebagai Plt Gubernur Riau

    JAKARTA-Pasca Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Gubernur Riau, Abdul Wahid, sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan atau jatah preman (japrem) terhadap pejabat di lingkungan Dinas P

  • Rabu, 05 Nov 2025 18:21

    Gubernur Riau Ancam Copot Pejabat Jika Tak Setor 'Jatah Preman' Rp 7 M

    Jakarta-KPK menetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan. Abdul Wahid disebut mengancam bawahannya jika tak memberikan uang yang disebut 'jatah preman'."Bagi

  • Rabu, 05 Nov 2025 18:19

    KPK Tetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka Korupsi

    Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid sebagai tersangka korupsi dalam kasus tangkap tangan pada Rabu (5/11/2024). Pengumuman status tersangka dis

  • Rabu, 05 Nov 2025 10:34

    Budi Prasetyo Beberkan Hasil Pemeriksaan OTT Gubernur Riau dan 8 Orang Tersangka Lainnya

    Jakarta-Update perkembangan Kegiatan Operasi Tangkap Tangan (OTT) tersebut di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Riau. Komisi Pemberantasan Korupsi mengamankan sejumlah 9 orang.Dari 9 orang itu dan yang

  • komentar Pembaca

    Copyright © 2012 - 2025 www.spiritriau.com. All Rights Reserved.