Nasional
BGN: Terjadi 75 Kasus dan 6 Ribu Siswa Keracunan MBG, Medio Agustus-September

PT.SPIRIT INTI MEDIA
Rabu, 01 Okt 2025 11:52

JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat ada 75 kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) pada medio 6 Januari hingga 30 September. Dari kejadian itu, ada sekitar 6.517 siswa terdampak keracunan MBG.
Hal itu diungkapkan Kepala BGN Dadan Hindayana saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (1/10/2025). Ia berkata, ada 24 kasus kejadian pada medio 6 Januari hingga 31 Juli dan 51 kasus kejadian pada 1 Agustus hingga 30 September.
"Terlihat sebaran kasus terjadinya gangguan pencernaan atau kasus di SPPG, terlihat dari 6 Januari sampai 31 Juli itu tercatat ada kurang lebih 24 kasus kejadian, sementara dari 1 Agustus sampai malam tadi (30 September), itu ada 51 kasus kejadian," ucap Dadan.
Dengan demikian, ada 75 kasus keracunan yang terjadi. Kasus itu terjadi akibat sejumlah faktor. Dari hasil investigasi BGN, ia mengungkapkan, mayoritas kasus terjadi lantaran SPPG tak mematuhi standar operasional prosedur (SOP).
"Kita bisa identifikasi bahwa kejadian itu rata-rata karena SOP yang kita tetapkan tidak dipatuhi dengan seksama," ucap Dadan.
"Seperti contohnya pembelian bahan baku yang seharusnya H-2, kemudian ada yang membeli H-4. Kemudian juga ada yang kita tetapkan processing masak sampai delivery tidak lebih dari 6 jam, optimalnya di 4 jam. Seperti di Bandung itu ada yang memasak dari jam 9 dan kemudian di-delivery-nya ada yang sampai jam 12, ada yang jam 12 lebih," ungkapnya.
Kendati demikian, Dadan memastikan, pihaknya telah mengambil tindakan untuk SPPG yang tak patuh terhadap SOP dan menimbulkan kegaduhan. Salah satunya, dengan menutup SPPG hingga evaluasi dan perbaikan dilakukan.
"Dan kemudian mereka juga harus mulai memitigasi terkait juga dengan
trauma yang akan timbul pada penerima manfaat. Dan oleh sebab itu,
penutupan bersifat sementara tersebut waktunya tidak terbatas,
tergantung dari kecepatan SPPG dapat mampu melakukan penyesuaian diri
dan juga menunggu hasil investigasi," pungkasnya.