TERUNGKAP Motif Pelaku Bunuh Siswa di Sei Mencirim, Berawal Kehilangan HP hingga Dendam
admin
Rabu, 11 Mar 2020 16:30
MEDAN - Tim Tekab Polsek Medan Sunggal berhasil menangkap pelaku pembunuhan pelajar pria berinisial IR (16), Rabu (11/3/2020).
Jenazah korban ditemukan di areal perladangan di Jalan Sei Mencirim Pasar IX Dusun XVII Desa Sei Semayang, Sunggal, Deliserdang, Senin (9/3/2020) sore.
Pelaku diketahui bernama Muhammad Arief Nasution (22), warga Perumahan Cendana Asri Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jhonny Edison Isir menyebutkan motif tersangka Arief karena dendam dan ingin mengambil barang milik korban.
Kombes Isir mengungkapkan, kronologi kejadian pada hari Jumat (6/3/2020) malam sekitar pukul 19.30 WIB, tersangka Arief dipanggil korban Israq.
Kemudian tersangka berhenti dan duduk-duduk bersama korban dan tersangka tertidur di tukang pangkas Hendra 99 di Jalan Johar Desa Sei Mencirim, Deliserdang.
Lalu pada pukul 21.30 WIB, korban terbangun dan menyadari HP miliknya yang berada di kantong, sudah tidak ada lagi.
"Karena yakin HP-nya diambil oleh korban, lalu tersangka berusaha mencari keberadaan korban sambil berjalan kaki," terang Isir.
Saat tersangka sampai di Simpang Pajak Rebo, Desa Sei Mencirim, tersangka bertemu dengan temannya bernama Loski.
dengan ciri-ciri kurus, tinggi, rambut gondrong, kulit sawo matang, dan tato sebelah kiri.
"Lalu tersangka meminta tolong kepada Loski untuk mencari korban. Saat di simpang pabrik aspal lama Desa Sei Mencirim, keduanya bertemu dengan korban yang saat itu melintas. Loski kemudian pergi meninggalkan pelaku dan korban," tambah Isir.
Tersangka pun menanyakan HP-nya kepada korban.
Namun, korban yang masih berada di atas motor, malah berusaha lari.
Melihat hal tersebut, pelaku menendang motor korban sehingga korban terjatuh.
"Namun korban kembali lari ke dalam gang dan kembali dikejar oleh tersangka, yang kemudian memukul korban pakai kayu pelepah kelapa di bagian leher dan badan,” jelas Kombes Isir.
“Namun tersangka lupa berapa kali memukul korban," imbuhnya.
Saat itu, korban masih berupaya melarikan diri, hingga akhirnya terjatuh di tempat jasad korban ditemukan.
Melihat korban terjatuh, pelaku memukul korban memakai batu sebanyak 5 kali di bagian wajah hingga tidak sadarkan diri.
"Tersangka pergi membawa sepeda motor korban dan menjualnya ke Mencirim Pondok kepada Bu Mega seharga Rp 800 ribu," tegasnya.
Bekas Ajudan Presiden Jokowi ini membeberkan bahwa pelaku dan korban memiliki hubungan rekan satu kampung.
"Mereka ini saling kenal karena satu kampung, jadi sebelumnya mereka ini minum-minum sampai pelaku tahu HP-nya hilang," tutur Isir.
Isir menjelaskan hasil autopsi diketahui bahwa penyebab kematian korban karena luka di kepala.
"Dimana kronologi kejadian diawali dari penemuan jenazah pada 9 Maret 2020. Kemudian dilakukan penyelidikan lebih lanjut, dari hasil identifikasi dokter, jenazah meninggal karena ada luka kekerasan pada tengkorak," tururnya.
Isir pun membeberkan waktu penangkapan pelaku yang relatif cepat.
"Kemudian dilakukan proses penyelidikan lebih lanjut, dan Alhamdulillah dalam waktu yang relatif cepat yaitu kurang dari 6 jam, kawan-kawan Reskrim Polsek Sunggal bisa menangkap tersangka MAS," tuturny.
Ia menyebutkan bahwa pelaku diberikan tembakan di kedua kakinya karena mencoba melarikan diri.
"Para tersangka diberikan tindakan tegas terukur dengan 3 tembakan," tambah Isir.
Tim Reskrim Polsek Medan Sunggal menghadiahkan pelaku dengan tiga butir peluru di kedua kakinya. Di kaki kiri tepat di daerah tulang kering dan kaki kanan tepat di lutut.
Pelaku yang kini dirawat di RS Bhayangkara, Medan, tampak merintih kesakitan dan terbaring lemas di atas tempat tidur di depan lokasi konfrensi pers.
Tersangka terlihat baru selesai dioperasi dengan infus menggantung.
Dalam kasus ini, polisi mengamankan barang bukti batu kerikil besar dan pelepah kelapa yang digunakan pelaku untuk membunuh korban. Serta smartphone merek Vivo.
Dari foto-foto yang ditampilkan kepolisian tampak tubuh korban sudah menghitam dan membusuk, serta dipenuhi belatung. Batok kelapa korban juga pecah dan dadanya sudah berlubang.
Korban sendiri telah mengilang sejak 6 Maret 2020 malam dengan mengendarai Yamaha Mio BK 4851 XG