edukasi
Berpikir Diakronik Dalam Sejarah, Contoh, Pengertian dan Caranya

PT.SPIRIT INTI MEDIA
Kamis, 17 Agu 2023 10:40

JAKARTA- Istilah berpikir diakronik dalam sejarah disebut juga berpikirsecara kronologis. Proses kerja berpikirnya ini berdasarkan urutan waktu dari awal hingga akhir, supaya tidak melompat-lompat dan berujung pada kekeliruan.
Pasalnya pada pendekatan ini seseorang tidak hanya memahami waktu, tempat, dan tanggal peristiwa, tetapi juga mmbantu memahami kompleksitas sejarah yang menghubungkan masa lalu dan masa depan.
Untuk mengetahui cara berpikir diakronik dalam sejarah, berikut adalah contoh, pengertian dan caranya:
-Pengertian Diakronik Dalam Sejarah
Berpikir diakronik dalam sejarah adalah cara berpikir secara kronologis. Penjabaran rentetan peristiwa dilakukan secara berurutan dari awal hingga akhir supaya tidak terjadi kekeliruan. Hal ini bertujuan membantu mengkonstruksi kejadian berdasarkan kronologi waktu dengan tepat.
Secara etimologis, kata diakronik berasal dari bahasa Yunani “diachronich” yang terbagi menjadi dua kata yaitu “dia” dan “chronicus”. Dalam bahasa latin kata “dia” artinya “melampau atau lampu” dan “chronicus” artinya “waktu”.
Jadi secara istilah, diakronik artinya memanjang dalam waktu dan terbatas pada ruang. Konsep berpikir seperti ini mengedepankan sisi kronologis suatu peristiwa yang telah lampau.
-Contoh Penerapan Berpikir Diakronik (H2)
Urutan Presiden Republik Indonesia Sejak Kemerdekaan Sampai Saat Ini
Ir. Soekarno (1945-1967)
Soeharto (1967-1998)
B.J. Habibie (1998-1999)
Abdurrahman Wahid (1999-2001)
Megawati Soekarnoputri (2001-2004)
Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014)
Joko Widodo (2014-2024)
Pertempuran Ambarawa (20 Oktober - 15 Desember 1945)
Tentara Sekutu bersama NICA tiba di Semarang tanggal 20 Oktober 1945
Terjadi peristiwa tembak-menembak antara para pejuang kemerdekaan dengan pasukan Sekutu tanggal 23 November 1945
Kemudian, Kolonel Soedirman bersama Komandan Sektor TKR dan Laskar mengadakan rapat pada tanggal 11 Desember 1945
Serangan terjadi pada tanggal 12 Desember 1945 pukul 4.30 pagi
Berakhirnya pertempuran tanggal 15 Desember 1945 dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa
-Cara Berpikir Diakronik Dalam Sejarah
Cara berpikir diakronik dalam sejarah artinya menggunakan konsep berpikir berdasarkan runtutan waktu. Setidaknya cara berpikir seperti ini terbagi menjadi dua unsur yakni berdasarkan periodisasi dan kronologis.
1. Periodisasi
Cara berpikir diakronik dengan membagi sejarah menjadi periode-periode tertentu. Misalnya seperti pada periode prasejarah, zaman kuno, abad pertengahan, era industri, dan era digital.
2. Kronologis
Unsur kronologis melibatkan pengaturan peristiwa berdasarkan urutan waktu secara berurutan.
Demikian informasi mengenai cara berpikir diakronik dalam sejarah.
sumber:okezone.com