Nasional,
BP Taskin: Viral Makan Bergizi Gratis Tidak Ada Lauk Itu Hoaks!

PT.SPIRIT INTI MEDIA
Jumat, 24 Jan 2025 18:10

DEPOK â€" Narasi yang menyebut bahwa Makan Bergizi Gratis ( MBG) tidak ada lauk pauknya atau minim gizi yang sering berseliweran di media sosial adalah hoaks alias hanya mengada-ada.
Demikian diutarakan kata Wakil Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan ( BP Taskin), Nanik S Deyang dalam kunjungannya ke SDN Sukatani 4, Tapos -Depok, Jawa Barat, Jumat (24/1/2025).
“Tidak mungkin MBG yang diproduksi SPPG tidak ada lauk pauknya, atau minim gizi, karena dalam operasionalnya di setiap SPPG atau dapur bergizi ada reprensentasi langsung dari BGN ( Badan Gizi Nasional) yaitu 2 orang sarjana SPPI ( Sarjana Penggerak Pembangunan), 1 ahli gizi, 1 orang akuntan dan 1 orang asisten lapangan,”ujarnya.
“Lha ini operatornya BGN ya tidak mungkin tidak ada lauk yang bisa memenuhi gizi, juga makanannya tidak mungkin dikorupsi. Gambar-gambar yang beredar itu hanya hoaks saja,”tegasnya.
SDN Sukatani 4 yang muridnya berjumlah 776, menjadi salah satu penerima manfaat MBG yang diproduksi SPPG Dapur 1, Kebayunan -Tapos, Depok.
Bahkan menurut Kepala Sekolah SDN Sukatani 4, Eri Widiyanti, setelah tiga minggu para murid menerima MBG, anak -anak makin sehat, terlihat dari berat badan para murid yang naik, kemudian anak -anak juga lebih bersemangat belajar
”Dulu kalau anak -anak upacara pasti ada yang pingsan, sekarang tidak ada yang pingsan lagi,” ungkap Eri.
Pagi itu,menu yang diberikan pada anak -anak SDN Sukatani 4 yang berjumlah 776 siswa berupa nasi dengan lauk ayam kecap, sayur bunga kol dengan wortel, susu dah buah jeruk.
Saat melakukan kunjungan mendadak di SDN Sukatani 4 , Nanik bertemu dengan dua orang SPPI dari SPPG Dapur 1 Kebayunan, yaitu Afif Maulana Rivai, dan Ebsukianto Maulana Hadi yang bertugas mengontrol dan mengendalikan serta mengawasi pendistribusian MBG di wilayah Sukatani.
Menurut penjelasan Afif, setiap hari SPPG Dapur 1 Kebayunan, yang dipimpinnya memproduksi 3000 lebih MBG dengan menu sangat variatif sehingga tidak membuat anak -anak bosan.
“Dalam hal pemenuhan gizi kami punya ahli gizi di setiap dapur, untuk mengontrol dan mengarahkan jenis menu pada MBG yang kami bagikan ke para murid,” tutup Afif.