Minggu, 12 Okt 2025
  • Home
  • Nasional
  • Kasus Pencucian Uang yang Terlupakan dalam Lawatan Jokowi

Kasus Pencucian Uang yang Terlupakan dalam Lawatan Jokowi

Kamis, 30 Jul 2015 15:23
BBC Indonesia
Lawatan Jokowi ke Singapura.

JAKARTA-Posisi Singapura sebagai lokasi pencucian uang hasil korupsi di Indonesia belum menjadi sorotan dalam lawatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke negeri itu.

Padahal, menurut pengamat hubungan internasional Dinna Wisnu, sampai sekarang masih ada isu besar bahwa Singapura adalah tempat pencucian uang hasil korupsi di Indonesia.

"Penting sekali untuk Indonesia membicarakan juga tentang kegiatan-kegiatan yang sifatnya ilegal. Di sini kita mau memberantas, tapi orangnya malah lari ke Singapura," ujarnya beberapa waktu lalu.

Selain itu, ada masalah lain seperti penyelundupan BBM, mineral, kayu, dan timah yang berujung ke Singapura. "Solusinya seharusnya lebih dari sekadar apa yang tertulis di atas kertas," ucap Wisnu.

Sejak 2007, Indonesia memang memiliki perjanjian ekstradisi dengan Singapura. Namun, nota kesepahaman baru membahas hal yang umum dan normatif, belum sampai ke hal-hal teknis yang menunjukkan bagaimana pemberantasan tindak kriminal tersebut akan dilakukan.

"Kerjasama antarkepolisian, kerjasama antar-patroli darat maupun laut, sampai kerjasama di bidang teknologi untuk mengawasi dokumentasi. Aspek-aspek itu seharusnya bisa dieksplorasi lebih jauh," ucapnya.

Sementara lewat kunjungan ke Singapura itu, Presiden Jokowi menyampaikan keinginan Indonesia mengejar peluang bisnis dan investasi.

Dalam kunjungan dua hari yang dilakukan sejak Selasa lalu, Jokowi juga bertemu dengan Perdana Menteri Lee Hsien Loong serta Presiden Tony Tan Keng Yam.

Dalam konferensi pers bersama PM Lee Hsien Loong, Jokowi mengatakan, Indonesia ingin mengambil langkah serius untuk menyelesaikan masalah di zona industri kawasan perdagangan bebas. Seperti di Batam, Bintan, dan Karimun.

Jokowi juga membenarkan bahwa Indonesia masih memiliki isu korupsi yang harus diselesaikan. "Betul, kami punya banyak pekerjaan rumah di Indonesia. Kondisi internal harus ramah pebisnis dan izin-izin harus disederhanakan. Kami harus melawan korupsi," tutur suami Iriana Jokowi itu.

(okezone.com)
nasional
Berita Terkait
  • Sabtu, 11 Okt 2025 22:38

    Dentuman Genderang Riuh Pacu Jalur di Puncak Hari Jadi Kuansing Riau

    Teluk Kuantan, 11 Oktober 2025 - Suara gemuruh dengan dentuman genderang yang menggelegar disusul oleh sorak-sorak penonton yang memadati tepi sungai. Acara Pacu Jalur puncak perayaan Hari Jadi K

  • Sabtu, 11 Okt 2025 19:22

    Ekonomi RI Tumbuh 5% di Tahun Pertama Prabowo, Ekonom Beri Catatan

    JAKARTA â€" Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengklaim ekonomi Indonesia tumbuh solid di atas 5% di tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pertu

  • Sabtu, 11 Okt 2025 19:21

    Ini Cara Daftar Magang Nasional 2025, Dapat Uang Saku Setara UMR Selama 6 Bulan

    JAKARTA â€" Generasi muda yang baru lulus kuliah tapi belum mendapat pekerjaan bisa mengikuti program magang. Selain mendapat uang saku setara UMR selama enam bulan, para peserta magang bisa men

  • Sabtu, 11 Okt 2025 19:19

    Hasil Pro Futsal League Indonesia 2025-2026: Pesta Gol, Unggul FC Babat Raybit FC 11-1

    MALANG â€" Unggul FC berpesta gol 11-1 atas Raybit FC dalam lanjutan Pro Futsal League Indonesia 2025-2026. Laga itu berlangsung di GOR Ken Arok, Malang, Jawa Timur, Sabtu (11/10/2025) sore WIB. Be

  • Sabtu, 11 Okt 2025 19:16

    Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Irak Dini Hari Nanti: Garuda Wajib Menang, Klik di Sini!

    JEDDAH â€" Link live streaming Timnas Indonesia vs Timnas Irak dini hari nanti ada di artikel ini. Skuad Garuda

  • komentar Pembaca

    Copyright © 2012 - 2025 www.spiritriau.com. All Rights Reserved.