Selasa, 07 Okt 2025
Krisis Roro Bengkalis -Pakning: Janji Pemerintah Gagal, PMII Ancam Turun Kejalan
M. Rafii

PT.SPIRIT INTI MEDIA
Senin, 06 Okt 2025 13:00

Bengkalis, -Pelayanan kapal penyeberangan Roro Bengkalis "Pakning kembali menuai sorotan tajam. Hanya satu unit kapal yang beroperasi, membuat antrean kendaraan mengular hingga ratusan meter di Pelabuhan Pakning sejak akhir pekan lalu. Ratusan kendaraan pribadi dan truk logistik terpaksa menunggu berjam-jam untuk menyeberang, memicu kemacetan panjang dan kelumpuhan arus barang ke Pulau Bengkalis.
Situasi ini memantik reaksi keras dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bengkalis, yang menilai pemerintah daerah gagal mengelola layanan transportasi publik. Ketua PMII Bengkalis, Syahrul Mizan, menyebut krisis Roro kali ini sebagai bentuk nyata lemahnya manajemen di bawah Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bengkalis.
“Kami sudah berkali-kali mengingatkan bahwa sistem transportasi laut Bengkalis sedang darurat. Tapi janji perbaikan pasca aksi mahasiswa bulan lalu tidak dijalankan. Sekarang masyarakat lagi-lagi menjadi korban,” ujar Syahrul, Senin (6/10).
Janji 30 Hari Tak Terpenuhi
PMII Bengkalis menagih komitmen Kepala Dishub Bengkalis yang sebelumnya berjanji akan memperbaiki layanan Roro dalam waktu 30 hari kerja usai aksi demonstrasi mahasiswa pada awal September 2025. Namun hingga kini, perbaikan itu tidak kunjung terlihat.
“Sudah lewat 30 hari sejak janji itu disampaikan. Faktanya, kapal tetap macet, pelayanan tetap buruk. Kadishub gagal menjalankan tanggung jawab pemerintah terhadap pelayanan publik,” tegas Syahrul.
Menurutnya, keterbatasan layanan kapal bukan semata persoalan teknis, melainkan bukti kegagalan tata kelola transportasi daerah. Dampaknya, arus distribusi logistik terhambat dan mobilitas masyarakat terganggu.
Minta Evaluasi Total Dishub
PMII mendesak Bupati Bengkalis dan DPRD segera turun tangan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Dishub. Mereka juga menuntut agar laporan pengelolaan dan penggunaan anggaran operasional Roro Bengkalis, "Pakning dibuka secara transparan kepada publik.
"Transparansi penting agar masyarakat tahu akar persoalan sebenarnya �" apakah pada kapal, operator, atau kebijakan pengelolaan yang salah arah,” ucap Syahrul.
Ancaman Aksi Jalanan
Mahasiswa menilai pemerintah tidak bisa terus berlindung di balik alasan teknis. PMII menegaskan, bila kondisi Roro tidak segera dibenahi, mereka siap kembali menggelar aksi massa dalam waktu dekat.
“Ini soal tanggung jawab moral dan politik pejabat publik. Kalau kondisi ini terus dibiarkan, PMII Bengkalis akan kembali turun ke jalan untuk menuntut pertanggungjawaban pejabat yang lalai menjalankan amanah,” tutup Syahrul Mizan.
Latar Belakang Krisis
Kapal penyeberangan Roro Bengkalis, "Pakning merupakan jalur vital yang menghubungkan Pulau Bengkalis dengan daratan Sumatra. Jalur ini menjadi tumpuan utama bagi transportasi logistik, sembako, hingga kendaraan dinas pemerintah. Namun dalam beberapa bulan terakhir, kapal kerap mengalami kerusakan dan keterlambatan jadwal, sementara jumlah armada yang beroperasi tidak memadai.
Kondisi ini memicu kemacetan parah di kedua pelabuhan dan memengaruhi pasokan bahan kebutuhan pokok di Bengkalis. Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret agar pelayanan Roro kembali normal dan ekonomi daerah tidak lumpuh lebih dalam.
komentar Pembaca