Berita satu.com
Mobil listrik semakin menjadi pilihan masyarakat modern karena dianggap lebih ramah lingkungan, efisien, dan hemat biaya operasional dibandingkan mobil berbahan bakar fosil.
Namun, teknologi ini tetap memiliki tantangan, salah satunya terkait kondisi baterai sebagai sumber tenaga utama.
Tanpa baterai, mobil listrik tidak bisa berfungsi, sehingga pengguna perlu memahami risiko jika baterai sampai habis total seperti berikut ini.
Hal yang Terjadi Saat Baterai Mobil Listrik Habis Total
1. Mobil berhenti total
Ketika baterai mobil listrik benar-benar kosong, kendaraan akan berhenti total karena motor listrik sebagai penggerak utama tidak mendapat pasokan daya. Hal ini berbeda dengan mobil berbahan bakar bensin yang masih bisa di-starter ulang atau didorong.
Mobil listrik sepenuhnya bergantung pada baterai agar semua sistem tetap bekerja. Beberapa produsen memang merancang mobil listrik dengan menyisakan sedikit daya cadangan agar lebih mudah di-towing, tetapi kendaraan tetap tidak bisa digunakan secara normal.
2. Sistem elektronik ikut mati
Selain motor penggerak, seluruh sistem elektronik pada mobil listrik juga membutuhkan energi dari baterai. Mulai dari lampu, navigasi GPS, sistem hiburan, hingga fitur keselamatan aktif, semuanya akan berhenti bekerja ketika baterai habis.
Kondisi ini bisa berbahaya apabila kendaraan berhenti di jalan yang minim penerangan atau di area lalu lintas padat, karena meningkatkan risiko kecelakaan.
3. Risiko terjebak di lokasi tidak strategis
Kehabisan baterai di tengah perjalanan sering kali membuat pengendara terjebak di lokasi yang tidak strategis, apalagi bila jauh dari stasiun pengisian daya. Di negara dengan infrastruktur charging yang masih terbatas, masalah ini dapat sangat merepotkan.
Selain itu, membiarkan baterai dalam kondisi nol daya terlalu lama bisa merusak sel baterai dan menurunkan umur pakainya.
Banyak kasus mobil listrik mogok di jalan karena pengemudi lalai memantau indikator daya, mirip dengan pengguna mobil bensin yang sering menunda mengisi bahan bakar.
Cara Menghindari Kehabisan Baterai Mobil Listrik
Memantau indikator baterai
Sama seperti memeriksa bahan bakar pada mobil konvensional, pengendara mobil listrik harus rutin memantau indikator daya.
Dengan begitu, pengemudi bisa memperkirakan kapan waktu yang tepat untuk melakukan pengisian ulang dan mencegah mobil berhenti mendadak di tengah jalan.
Merencanakan rute perjalanan
Perjalanan jauh dengan mobil listrik sebaiknya direncanakan secara matang. Pastikan Anda mengetahui lokasi stasiun pengisian daya di sepanjang rute.
Dengan cara ini, Anda bisa mengisi ulang baterai sebelum benar-benar habis dan membuat perjalanan lebih aman serta nyaman.
Mengisi baterai di rumah
Jika tersedia fasilitas charging di rumah, manfaatkan untuk mengisi daya mobil listrik semalaman agar kendaraan siap digunakan keesokan harinya. Cara ini lebih efisien sekaligus mengurangi ketergantungan pada stasiun pengisian umum.
Mengaktifkan mode hemat energi
Sebagian besar mobil listrik dilengkapi mode hemat energi yang membantu memperpanjang jarak tempuh. Mode ini biasanya mengurangi akselerasi atau menyesuaikan kinerja AC agar konsumsi daya lebih efisien.
Meski performanya sedikit berkurang, fitur ini sangat berguna ketika kapasitas baterai mulai menipis.
Baterai yang habis total pada mobil listrik bukanlah masalah sepele. Kondisi ini dapat menghentikan kendaraan sepenuhnya, mematikan sistem elektronik, hingga menimbulkan risiko keselamatan. Oleh karena itu, pengelolaan daya baterai menjadi hal yang sangat penting bagi setiap pengguna.***(Berita Satu.com)
Sumber: Berita satu.com
Tehnologi