Ekonomi
Masyarakat Rokan Hilir Sejahtera Berkat Sawit
Laporan: Jonathan Surbakti
admin
Rabu, 11 Mar 2020 11:35
ROKAN HILIR-Kelapa sawit ternyata dapat membuat warga masyarakat di Kabupaten Rokan Hilir,sejahtera dan makmur, seperti di Kecamatan Bagan Sinembah, Tanah Putih, Rimba Melintang dan Kecamatan Bangko Pusako.
Kelapa sawit mampu membuat para petani didaerah ini bertekad untuk bisa sejahtera, bahkan diantara warga masyarakat misalnya Kecamatan Rimba Melintang ini ada yang sampai alih Fungsi lahan dari tanaman padi menjadi tanaman Sawit.
Hal ini setidaknya terlihat dari kisah Taufik Riaunyka Hadi (35), seorang warga Kepenghulun Bangko Jaya Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rokan Hilir.Bersama keluarga dan sejumlah warga lainnya Taufik Riaunyka Hadi yang akrab dipanggil Joko ini selalu berdiskusi dalam hal mengelola tanaman sawit. Bahkan Joko juga sempat membudidayakan pembibitan sawit untuk dapat dipasarkan kepada warga masyarakat di Kabupaten Rokan Hilir dan diluar Kabupaten Rokan Hilir.
Joko kepada spiritriau.com Senin, (09/03/2020) menceritakan kisah suksesnya dia dan sejumlah teman-teman lainnya karena bertani melalui bertanaman sawit. Bertani sawit ini memang sangat menjajikan, apalagi jika dikerjakan dengan benar dan sungguh-sungguh, ucap Joko.
Bagi warga di kampung Joko ini tampak kondisi warganya sejahtera dan makmur. Hal ini bisa terlihat dari baiknya sarana dan prasarana di kampung tersebut. Juga terlihat perumahan warga yang berderet megah dengan pura di halaman rumah masing-masing
Joko salah seorang warga petani sawit kini memiliki sebuah rumah yang cukup lumayan didaerahnya. Padahal dulunya kediaman Joko hanya rumah yang sederhana.
Penanaman Bibit Sawit Masyarakat Desa Pasir Putih Kecamatan Bagan Sinembah Rokan Hilir-Riau. Tampak Warga sedang menyiam bibit sawitnya, Senin (09/03/2020) (Foto:Jonathan Surbakti)
Dijelaskannya, tetariknya Joko sebagai petani sawit karena daerah di Kabupaten Rokan Hilir masih potensi untuk petani perkebunan sawit. Selain itu animo masyarakat masih tinggi menciptakan sebagai lapangan pekerjaan, tambah Joko.
Keuntungan saya sebagai petani sawit, bisa menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi masayarakat pada umumya di Kabupaten Rokan Hilir. Saya juga mengajak masyarakat dalam bertani sawit dengan cara edukasi melalui penyuluhan untuk menciptakan kesadaran akan sumber benih yang bermutu dan bersertifikasi agar peningkatan produksi dapat tercapai, papar Joko.
Sementara untuk usaha budidaya tanaman sawit ini sudah ia lakoni sejak tahun 1998, karena bimbingan orang tuanya. Waktu itu dengan metode penangkaran di Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkalis dan alhamdullilah, sampai saat ini saya meneruskan usaha yang sudah dirintis oleh orang tua, kata Joko. Sekarang ini, untuk pembibitan sawit dia sudah mampu memenuhi permintaan konsumen baik dari dalam Kabupaten Rokan Hilir maupun luar Kabupten Rokan Hilir.
Dulu saya bantu ayah, sekarang saya sudah punya lahan sendiri, ujar pria yang sudah mempunya 2 orang anak ini. Joko mengaku, hasil kerja kerasnya bertani kini telah membawa perekonomiannya pesat berkembang. Ia bercita-cita menyekolahkan anaknya hingga sarjana dari hasil pertaniannya tiap bulan, dia bisa membuka usaha toko peralatan pancing, serta memiliki sebuah rumah nyaman bagi keluarganya.
Hal serupa dinyatakan Ridwan Warga Simpang Benar Kelurahan Cempedak Rahuk Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir Rabu (11/03/2020). Ia mengaku perkembangan perekonomian masyarakat didaerahnya tumbuh pesat sejak masyarakat mengelola tanaman sawit.
Dikatakan putra daerah ini, awalnya beliau dulu mengelola kayu dihutan, kemudian hutan tersebut dijadikan lahan kebun sawit. Setelah membudidayakan tanaman sawit, sedikit demi sedikit Ridwan belajar bersama warga untuk cara mengelola tanaman sawit, dan kini kami banyak yang sudah memiliki kebun sendiri dan menjadi petani Swadaya, jelas Ridwan.
Salah seorang warga bermarga Simarmata mengelola Kebun sawitnya dari awal tanam hingga panen dengan luas sekitar 170 Ha. Setiap hari kebun ini ia panen secara bergantian tempat yang berbeda dalam satu hamparan.Tampak beberapa tenaga kerja Lokal memanen lahan sawitnya dengan melangsir buah sawit menggunakan Mobil Truck. Lahan sawit terletak di Teluk Kotak Kepenghuluan Pematang Botam Kecamatan Rimba Melintang, Kabupaten Rokan Hilir Rabu (11/03/2020) (Foto:Jonathan Surbakti)
Selain Infrastruktur dan rumah warga yang kini telah meningkat, efek secara tidak langsung dari keberhasilan warganya sebagai petani dapat dilihat pula dengan tingkat pendidikan yang kini mulai tinggi.
Banyak di antara warga yang kini memiliki aset di Pekanbaru dan menyekolahkan anaknya di kota-kota besar seperti Medan, Jakarta, Yogjakarta dan kota-kota lainnya. Masyarakat yang sudah mengenyam pendidikan kini mencapai 70%, bahkan hingga tingkat perguruan tinggi, ucap Ridwan (jon)
Editor: 1
Rokan Hilir Berkat Sawit SejahteraMasyarakat
Usai Lolos dari OTT Gubernur Riau, Tenaga Ahli Gubri Dani M Nursalam Serahkan Diri ke KPK
JAKARTA â€" Tenaga Ahli Gubernur Riau, Dani M Nursalam (DMN), akhirnya menyerahkan diri ke Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025) malam. Langka
Kemendagri Akhirnya Tunjuk SF Hariyanto Sebagai Plt Gubernur Riau
JAKARTA-Pasca Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Gubernur Riau, Abdul Wahid, sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan atau jatah preman (japrem) terhadap pejabat di lingkungan Dinas P
Gubernur Riau Ancam Copot Pejabat Jika Tak Setor 'Jatah Preman' Rp 7 M
Jakarta-KPK menetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan. Abdul Wahid disebut mengancam bawahannya jika tak memberikan uang yang disebut 'jatah preman'."Bagi
KPK Tetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka Korupsi
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid sebagai tersangka korupsi dalam kasus tangkap tangan pada Rabu (5/11/2024). Pengumuman status tersangka dis
Budi Prasetyo Beberkan Hasil Pemeriksaan OTT Gubernur Riau dan 8 Orang Tersangka Lainnya
Jakarta-Update perkembangan Kegiatan Operasi Tangkap Tangan (OTT) tersebut di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Riau. Komisi Pemberantasan Korupsi mengamankan sejumlah 9 orang.Dari 9 orang itu dan yang