Senin, 02 Des 2024
  • Home
  • Hukrim
  • Lagi Lahan Diserobot dan Diserang Hama, Petani Sungai Bungus Mengadu ke PWI Inhil

Lagi Lahan Diserobot dan Diserang Hama, Petani Sungai Bungus Mengadu ke PWI Inhil

Laporan : Aditya Prahara
Minggu, 13 Sep 2015 14:20
M.Yusuf
TEMBILAHAN - Lahan diserobot PT Indogreen Jaya Abadi, perwakilan petani Parit Sungai Bungus, Dusun Sungai Batang, Desa Sungai Bela, Kecamatan Kuala Indragiri (Kuindra) mengadu kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Inhil, Sabtu (12/9/15).

Perwakilan petani yang datang tersebut, yakni Bahasyim (57) didampingik Ketua RT 25 Sungai Bungus, Syaperi diterima Ketua PWI Inhil, Muhammad Yusuf dan beberapa wartawan liputan Inhil.

Bahasyim (57), petani Sungai Bungus mengaku lahannya sebanyak 75 baris pohon kelapa ini yang biasanya menghasilkan 15.000 butir kelapa, saat ini hanya tinggal 3.000 butir saja setiap panen.

Bahasyim menceritakan, sejak perusahaan ini beroperasi, mulai lah lahan mereka diserang hama kumbang dan monyet. Saat ini mereka hanya dapat menangisi melihat kerusakan pohon kelapa mereka.

"Banyak yang menangis di bawah pohon kelapa, dan masyarakat mau mengamuk saja. Jangan berlarut-larut penyelesaian masalah ini, karena masyarakat sudah emosi sekarang, kami tak tahu lagi apa yang akan terjadi," cerita Bahasyim saat itu.

Ketua RT Syaperi menjelaskan, saat ini ada 3 parit (Sungai Bungus) dan 1 parit (Sungai Ular) di Dusun Sungai Batang yang habis diserang hama kumbang. Termasuk mereka yang juga lahannya diserobot tanpa adanya ganti kerugian.

"Kami sudah sering menyampaikan keluhan kepada pihak perusahaan, tapi hanya dijanjikan saja, tanpa ada kejelasan sampai saat ini. Saya takut warga hilang kesabarannya," keluhnya.

Petani meminta permasalahan dapat ditindaklanjuti secara tegas oleh Pemkab Inhil, karena keberadaan perusahaan ini sudah menimbulkan kerugian kepada petani setempat.

Ketua PWI Inhil, Muhammad Yusuf mengatakan, selama ini sudah cukuo banyak pengaduan petani di daerah-daerah yang lahannya diserobot dan rusak akibat adanya aktifitas perusahaan sawit.

"Tindakan perusahaan sudah menimbulkan kerugian dan meresahkan petani. Kami mengharapkan Pemkab Inhil dan pihak terkait lainnya dapat menyikapi serius permasalahan ini, jangan sampai permasalahan ini menimbulkan konflik antara perusahaan dan masyarakat petani di lapangan," tegasnya.(dit)

Hukrim
Berita Terkait
  • Minggu, 01 Des 2024 17:14

    Reward and Punishment: Satu Personel Polres Inhu Naik Pangkat, Satu Dipecat

    INHU -Polres Indragiri Hulu melaksanakan dua agenda penting dalam upacara pagi ini di Lapangan Apel Mapolres Inhu, Minggu, (1/12/2024).Upacara tersebut menjadi momen penuh makna dengan adanya kenaikan

  • Minggu, 01 Des 2024 12:32

    Nidji dan J Rocks Sukses Bikin Penonton Nostalgia di Everblast 2024

    JAKARTA - Festival musik Everblast 2024 sukses digelar pada Sabtu (30/11/2024) di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat. Acara ini menghadirkan deretan musisi ternama dari dalam dan lua

  • Minggu, 01 Des 2024 12:30

    3 Sumber Kekayaan Cut Intan Nabila, Selebgram Cantik Korban KDRT Armor Toreador

    JAKARTA â€" Nama selebgram cantik, Cut Intan Nabila, tengah menjadi sorotan akhir-akhir ini usai terungkapnya perilaku kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan suaminya, Armor

  • Minggu, 01 Des 2024 12:27

    Shella Saukia Minta Maaf usai Diduga Membiayai Umrah Isa Zega

    JAKARTA â€" Nama pebisnis sekaligus selebriti Shella Saukia tengah ramai dibicarakan di media sosial. Ia diduga menjadi donatur perjalanan umrah Isa Zega, seorang selebriti transgender yang menuai kon

  • Minggu, 01 Des 2024 12:26

    Kimberly Ryder Ikhlas Terima Nafkah Rp6 Juta Per Bulan dari Edward Akbar

    JAKARTA - Kimberly Ryder akhirnya bisa bernapas lega setelah resmi bercerai dari Edward Akbar. Proses perceraian pasangan ini telah diputuskan melalui sidang e-court di Pengadilan

  • komentar Pembaca

    Copyright © 2012 - 2024 www.spiritriau.com. All Rights Reserved.