- Home
- Internasional
- Hamas Anggap Rencana Perdamaian Trump Hanya Untungkan Israel
Internasional
Hamas Anggap Rencana Perdamaian Trump Hanya Untungkan Israel

PT.SPIRIT INTI MEDIA
Rabu, 01 Okt 2025 11:56

JAKARTA - Tokoh senior Hamas mengatakan bahwa kelompok pejuang Palestina itu kemungkinan akan menolak proposal perdamaian yang diajukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Menurutnya, proposal tersebut hanya "melayani kepentingan Israel" dan tak memedulikan kepentingan rakyat Palestina.
1. Kemungkinan Tolak Proposal Trump
Hamas kemungkinan tidak akan setuju untuk meletakkan dan melucuti persenjataan seperti yang disyaratkan dalam proposal tersebut. Mereka juga menolak pengerahan Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) di Gaza, yang mereka lihat sebagai sebuah bentuk pendudukan baru.
Meski begitu, sejauh ini Hamas belum memberikan tanggapan resmi atas proposal yang telah diterima Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tersebut.
Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan Hamas sedang mempelajari proposal Gedung Putih "secara bertanggung jawab".
Diwartakan BBC, komandan militer Hamas di wilayah tersebut, Ez al-Din al-Haddad, diyakini bertekad untuk terus berjuang daripada menerima rencana yang ditawarkan. Tokoh-tokoh Hamas di luar Gaza baru-baru ini terpinggirkan dalam diskusi karena mereka tidak memiliki kendali langsung atas para sandera.
Perundingan Hamas, yang diperkirakan akan berlangsung beberapa hari, juga melibatkan faksi-faksi Palestina lainnya.Kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ), yang terlibat dalam serangan 7 Oktober dan sebelumnya menyandera beberapa warga Israel, menolak proposal tersebut pada Selasa (30/9/2025).
Bagi Hamas, poin penting yang diperdebatkan adalah bahwa rencana tersebut mengharuskan mereka menyerahkan semua sandera sekaligus â€" menyerahkan satu-satunya alat tawar mereka.
Selain itu, tidak ada kepercayaan bahwa Israel tidak akan melanjutkan operasi militernya setelah menerima sanderaâ€"khususnya setelah berupaya membunuh pimpinan Hamas di Doha awal bulan ini.
Selain itu, peta Gaza yang dibagikan oleh pemerintahan Trump menunjukkan apa yang tampaknya merupakan zona penyangga yang direncanakan di sepanjang perbatasan selatan Gaza dengan Mesir. Belum jelas bagaimana zona ini akan dikelola, tetapi jika Israel terlibat, hal ini kemungkinan besar akan menjadi titik perdebatan.
Militer Israel melancarkan operasi di Gaza sebagai respons atas serangan yang dipimpin Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya.
Setidaknya 66.097 orang telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak saat itu, menurut Kementerian Kesehatan wilayah tersebut yang dikelola Hamas.