Rabu, 26 Mar 2025
  • Home
  • Kesehatan
  • Perhimpun Dokter Paru Sumbar Turun Gunung Bantu Korban Erupsi Marapi

Perhimpun Dokter Paru Sumbar Turun Gunung Bantu Korban Erupsi Marapi

Laporan St. Rky Basa
Minggu, 14 Jan 2024 17:05
Kegiatan peduli pada korban erupsi Gunung Marapi ini juga didukung oleh Rumah Sakit (RS) Universitas Andalas, RS Ahmad Muchtar, RS Paru Padang, RS BMC Padang, RS Medina Bukittinggi dan RS Semen Padang.

AGAM- Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Sumatera Barat turun gunung membantu warga korban terdampak abu vulkanik akibat erupsi Gunung Marapi di Kabupaten  Agam, Provinsi Sumatera Barat, Minggu (14/1).

Aksi sosial sebagai wujud kepedulaian kepada warga terdampak abu vulkanic tersebut dipusatkan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sungai Puar Minggu, dengan membuka lapak pelayanan kesehatan paru-paru dan penyakit lainnya untuk masyarakat yang berada dalam radius 7 kilometer dari Gunung Marapi.

Kegiatan peduli pada korban erupsi Gunung Marapi ini juga didukung  oleh  Rumah Sakit  (RS) Universitas Andalas, RS Ahmad Muchtar, RS Paru Padang, RS BMC Padang,  RS Medina Bukittinggi dan RS Semen Padang.

Kepada Media ini, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Sumatera Barat, DR. dr Masrul Basyar SpP (K) menyatakan  kegiatan bertajuk Pengabdian PDPI Sumatera Barat kepada masyarakat ini berlangsung  dari pagi hingga sore hari.

“Kegiatan in diikuti oleh 15 dokter paru dari Seluruh Sumatera Barat dan 35 orang Peserta Pendidikan Dokter Spesialis Paru Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang,” terang Ketua PDPI Sumbar itu. Ada pun pelayanan pelayanan yang diberikan, terdiri dari pelayanan kesehatan paru, Pemeriksaan Fisik Paru, dan Pemeriksaan Spirometri.

Ditambahkan oleh Masrul, Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan untuk mendeteksi dini penyakit paru dan penyakit lainnya yang mungkin diderita oleh warga terdampak erupsi yang sudah terjadi  selama kurang lebih satu bulan ini. Selain pemeriksaan kesehatan, PDPI juga memberikan penyuluhan kesehatan tentang penyakit paru dan penyakit lainnya yang mungkin diderita oleh warga terdampak erupsi.

“Penyuluhan kesehatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan paru, Inshaa Allah hasil pemeriksaan hari ini akan kita evaluasi dalam 3 bulan kedepan,” Ujar Masrul.

 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, dr Hendri Rusdian M. Kes yang di temui di lokasi juga  menyatakan Apresiasi yang setinggi tingginya dan ucapan terimakasih kepada PDPI, yang telah mengambil hari libur akhir pekan mereka untuk turun membuka pelayanan kesehatan kepada warga Kabupaten Agam yang terkena erupsi Gunung Marapi.

“Terima kasih atas kepedulian rekan-rekan dari PDPI terhadap warga kita. Kami yakin ini sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar Gunung Marapi. Pemerintah Kabupaten  Agam melalui Dinas Kesehatan Agam, akan mendukung penuh kegiatan in,” tukasnya.

 

Sementara itu, Bupati Agam DR dr Andri Warman MM, ditemui di tempat yang sama, menyatakan bahwa erupsi Gunung Marapi merupakan  murni bencana Dan fenomena Alam yang  sulit cegah, untuk itu semua pihak diharapkan baru membahu untuk saling meringankan beban antar sesame sebagai wujud nilai kemanusian.

“Erupso ini murni kekuasaan sang pencipta,  namun dibalik itu tentunya kita bisa meminimalisir dampak yang terjadi, termasuk dampak kesehatan. Kepada masyarakat sekitaran Gunung Marapi kita menghimbau untuk senantiasa siaga, menjaga kesehatan, ikuti aturan main yang disarankan oleh Dokter Paru dan tenaga kesehatan lainnya,” ujar DR  Andi Warman.

Bupati juga menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada PDPI yang telah memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekiatan Gunung Marapi. “Sangat luar biasa dan kesehatan ini sangat bermanfaat bagi kami,” ujar Bupati yang karib disapa AWR ini.

Pantauan lapangan, tampak ratusan masyarakat sekitar Sungai Pua Kabupaten Agam, tumpah ruah mengikuti kegiatan yang digelar PPDI Sumbar ini.  

Alhamdulilah senang sekali kami, biasonyo payah mencari dokter spesialis ko, kalau tibo pun ka tampek mereka, lamo antri dan maha pitihnyo, kini alah tibo dokter-dokter ko ka tampek kito, mujua bana kami,”,  mokasi Pak, Mokasi buk, mokasi Pak Pati, ” Ujar Raila dan Labai warga setempat. (Rky. Basa)

komentar Pembaca

Copyright © 2012 - 2025 www.spiritriau.com. All Rights Reserved.