- Home
- Pendidikan
- Pramuka di Perkotaan Dianggap Tidak Menarik
pendidikan
Pramuka di Perkotaan Dianggap Tidak Menarik
Jumat, 07 Agu 2015 08:15
"Wilayah perkotaan ada kecenderungan peserta Pramukanya ini sudah tidak dianggap menarik lagi," kata Dede di Bandung.
Ada sejumlah penyebab kenapa kegiatan Pramuka tidak diminati oleh generasi muda. Salah satunya adalah terlalu banyaknya kegiatan ekstrakurikuler di masing-masing sekolah.
Dede ingin mendorong agar kegiatan Pramuka di Jawa Barat, terutama di daerah perkotaan dibuat lebih menarik. Sehingga minat generasi muda semakin tinggi dan tertarik menjadi anggota Pramuka.
"(Pramuka di kota) ini memang anggarannya gede tapi kegiatannya kurang. Kami ingin dorong agar kegiatannya juga banyak (dan menarik)," ucapnya.
Kwarda Pramuka Jawa Barat pun menurutnya siap membantu masing-masing kwarcab pramuka di kabupaten/kota. Salah satu cara untuk mendorongnya adalah dengan menambah pembina dan pelatih bersertifikat.
"Kamiini sudah meningkatkan 200 persen jumlah pembina yang bersertifikat. Kemudian juga meningkatkan 200 persen pelatih yang memiliki sertifikasi. Kuncinya memang itu. Baru kemudian peserta. Kami juga selalu mencoba membuat modul-modul yang lebih menarik," tutur Dede yang juga mantan Wakil Gubernur Jawa Barat.
Sementara untuk mendorong agar semakin banyak anggota Pramuka, Dede dan DPR mendukung agar Pramuka tetap dijadikan ekstrakurikuler wajib di sekolah sesuai dengan kurikulum 2013 meski kurikulum itu saat ini tidak dipakai.
"Hukumnya adalah undang-undang. Mau kurikulumnya berubah tapi undang-undangnya tidak bisa berubah, kecuali ada revisi undang-undang," jelasnya.
Selain itu, Dede juga sedang mendorong agar Pramuka tidak lagi berada dibawah Kemenpora. Pramuka, kata Dede, harus dikembalikan kepada Kemendikbud.
"Sebab ini adalah gerakan pendidikan nonformal. Karena kalau di Kemenpora konteksnya adalah kepemudaan," tegasnya.
Sementara khusus di Jawa Barat, Dede mengapresiasi Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang juga Ketua Mabida Pramuka Jawa Barat. Sebab Aher sudah menjadikan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib meski belum diikuti oleh semua sekolah.
"Jawa Barat alhamdulillah sudah dicanangkan oleh Pak Gubernur sebagai ekskul wajib. Tinggal mendorong agar kadisdik masing-masing itu bisa bersinergi," pungkas Dede.
(okezone.com)
Pendidikan
Usai Lolos dari OTT Gubernur Riau, Tenaga Ahli Gubri Dani M Nursalam Serahkan Diri ke KPK
JAKARTA â€" Tenaga Ahli Gubernur Riau, Dani M Nursalam (DMN), akhirnya menyerahkan diri ke Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025) malam. Langka
Kemendagri Akhirnya Tunjuk SF Hariyanto Sebagai Plt Gubernur Riau
JAKARTA-Pasca Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Gubernur Riau, Abdul Wahid, sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan atau jatah preman (japrem) terhadap pejabat di lingkungan Dinas P
Gubernur Riau Ancam Copot Pejabat Jika Tak Setor 'Jatah Preman' Rp 7 M
Jakarta-KPK menetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan. Abdul Wahid disebut mengancam bawahannya jika tak memberikan uang yang disebut 'jatah preman'."Bagi
KPK Tetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid Jadi Tersangka Korupsi
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid sebagai tersangka korupsi dalam kasus tangkap tangan pada Rabu (5/11/2024). Pengumuman status tersangka dis
Budi Prasetyo Beberkan Hasil Pemeriksaan OTT Gubernur Riau dan 8 Orang Tersangka Lainnya
Jakarta-Update perkembangan Kegiatan Operasi Tangkap Tangan (OTT) tersebut di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Riau. Komisi Pemberantasan Korupsi mengamankan sejumlah 9 orang.Dari 9 orang itu dan yang