Berita satu.com
Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu, emas kembali menjadi pilihan utama para investor sebagai instrumen investasi yang dikenal aman atau safe haven.
Tidak hanya kalangan perusahaan, kini banyak ibu rumah tangga hingga generasi muda yang mulai berinvestasi emas sebagai bentuk perlindungan finansial.
Berikut ini tujuh alasan kenapa emas disebut sebagai investasi yang aman saat terjadi krisis.
Deretan Alasan Emas Menjadi Investasi Aman
1. Nilai stabil dan tahan terhadap krisis ekonomi
Ketika pasar saham merosot atau nilai mata uang melemah, emas sering kali justru mengalami penguatan. Hal ini terjadi karena nilainya tidak bergantung pada kinerja perusahaan atau kondisi ekonomi suatu negara. Fenomena tersebut menjadikan emas sebagai instrumen andalan di tengah gejolak ekonomi.
2. Perlindungan nilai dari inflasi
Inflasi menggerus daya beli mata uang, tetapi emas dengan nilai intrinsiknya mampu mempertahankan harga bahkan dalam jangka panjang.
Ketika harga barang dan jasa meningkat, harga emas umumnya ikut naik. Nilai intrinsik inilah yang membuat emas tetap menjadi pelindung aset dari tekanan inflasi.
3. Likuiditas tinggi dan diversifikasi portofolio
Emas termasuk aset dengan likuiditas tinggi karena mudah diperjualbelikan di pasar global, baik dalam bentuk fisik seperti logam mulia maupun dalam bentuk digital. Kondisi ini memungkinkan investor mencairkan emas dengan cepat ketika dibutuhkan.
Selain itu, emas memiliki korelasi rendah terhadap aset lain seperti saham dan obligasi, sehingga efektif digunakan untuk diversifikasi risiko investasi.
4. Proteksi dari gejolak geopolitik
Ketidakpastian politik, konflik internasional, atau kebijakan global yang tidak stabil sering mendorong investor untuk beralih ke emas. Aset ini tidak terikat langsung pada sistem politik atau ekonomi suatu negara, sehingga memberikan perlindungan dari dampak negatif gejolak geopolitik.
5. Permintaan meningkat saat krisis
Krisis keuangan, resesi, hingga pandemi kerap memicu lonjakan permintaan terhadap emas. Peningkatan minat ini datang tidak hanya dari investor profesional, tetapi juga dari masyarakat umum. Lonjakan permintaan tersebut biasanya diikuti kenaikan harga emas yang signifikan.
6. Reaksi pasar global dan fenomena flight to quality
Dalam dunia investasi, flight to quality terjadi ketika investor meninggalkan aset berisiko dan beralih ke instrumen yang dianggap aman, seperti emas dan obligasi pemerintah.
Fenomena ini kerap terjadi ketika kepercayaan pasar menurun drastis, dan emas menjadi salah satu tujuan utama perpindahan modal tersebut.
7. Ketahanan fisik dan pengakuan global
Selain sifat fisiknya yang tahan lama dan tidak berkarat, emas telah diakui selama ribuan tahun sebagai penyimpan nilai yang dapat diandalkan. Sejarah panjang ini membuatnya memiliki reputasi global sebagai aset yang mampu bertahan melewati berbagai krisis.
Meskipun emas memiliki banyak keunggulan sebagai aset pelindung, tidak disarankan untuk menempatkan seluruh portofolio hanya pada emas. Prinsip diversifikasi tetap menjadi strategi kunci dalam investasi jangka panjang. Selain itu, perhatikan pula biaya penyimpanan, potensi fluktuasi harga, dan tujuan investasi sebelum memutuskan membeli emas.***(Berita Satu.com)
Sumber: Berita satu.com
Ekbis