Sabtu, 04 Okt 2025
  • Home
  • Lingkungan
  • LAMR Siak Keluarkan Maklumat, Desak KLHK Cabut Izin PT SSL

Lingkungan,

LAMR Siak Keluarkan Maklumat, Desak KLHK Cabut Izin PT SSL

PT.SPIRIT INTI MEDIA
Rabu, 27 Agu 2025 09:13
RIAU AKTUAL.COM
Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Siak secara resmi mengeluarkan maklumat dan pernyataan sikap terkait konflik berkepanjangan antara masyarakat Kampung Tumang dan PT Sumber Seraya Lestari (SSL). Langkah tegas ini diambil setelah upaya mediasi yang dilakukan dinilai menemui jalan buntu.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Siak, Datuk Seri Arfan Usman, menegaskan pihaknya melihat kesungguhan Bupati Siak, Afni Zulkifli, dalam menyelesaikan konflik secara adil sesuai adat dan peraturan perundang-undangan.

"Kami Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Siak menegur keras PT Sumber Seraya Lestari (SSL) atas sikap dan perilaku yang kurang patut," tegas Arfan dalam keterangan pers di Gedung LAMR Kota Siak, Selasa kemarin.

Sebagai wujud tanggung jawab adat, LAMR Siak menuntut PT SSL untuk menyampaikan permintaan maaf secara resmi dan adat kepada Bupati Siak. Arfan, yang juga mantan Sekda Siak, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah yang diambil pemerintah daerah.

Bahkan, ia secara terbuka mendorong Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI agar segera mencabut izin PT SSL. "Langkah ini penting demi menjaga marwah negeri, melindungi hak-hak masyarakat, sekaligus memulihkan kehormatan Kabupaten Siak," ujarnya.

Dukungan LAMR itu sejalan dengan kebijakan Bupati Siak yang telah membentuk tim fasilitasi penyelesaian konflik melalui Surat Keputusan Bupati Siak Nomor 100.3.3.2/713/HKKPTS/2025 tertanggal 22 Agustus 2025. Tim ini bertugas menangani persoalan hak hutan dan hak atas tanah di Kabupaten Siak.

Arfan memaparkan, konflik yang sudah berlangsung lebih dari 20 tahun ini telah menimbulkan berbagai masalah serius, mulai dari krisis keadilan bagi masyarakat adat, kriminalisasi warga, hingga kerusakan ekologi akibat hancurnya hutan dan lahan gambut.

"Termasuk krisis marwah adat, khususnya di Tumang sebagai kampung tua," tambahnya.

Atas kondisi tersebut, LAMR Siak merasa perlu turun tangan mengeluarkan maklumat agar kehormatan adat dan pemimpin daerah tidak terus dicederai.

LAMR juga menghimbau seluruh masyarakat Kabupaten Siak untuk memberikan dukungan penuh kepada pemerintah daerah dalam menyelesaikan konflik ini. Selain itu, masyarakat diminta menjaga ketentraman dan keamanan demi terciptanya Siak yang aman, nyaman, dan damai.***(Riau Aktual.com)
Sumber: RIAU AKTUAL.COM

Lingkungan
Berita Terkait
  • Kamis, 02 Okt 2025 08:03

    Hari Batik Nasional, Komitmen PHR Berdayakan Masyarakat dan Lahirkan Batik Khas di Tanah Sumatera

    JAKARTA-Lidah api meliuk anggun membentuk Pucuk Rebung di atas sehelai kain, sementara di sudut lain, motif Buah Khaman yang eksotis disandingkan dengan lambang Kapak Beliung, menyiratkan sejarah pera

  • Rabu, 01 Okt 2025 11:58

    Breaking News! Gempa Dahsyat M6,9 Guncang Filipina, Sedikitnya 19 Orang Tewas

    MANILA â€" Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,9 mengguncang lepas pantai Filipina bagian tengah yang menyebabkan sedikitnya 19 orang tewas. Guncangan kuat tersebut membuat warga berhamburan ke jal

  • Rabu, 01 Okt 2025 11:56

    Hamas Anggap Rencana Perdamaian Trump Hanya Untungkan Israel

    JAKARTA - Tokoh senior Hamas mengatakan bahwa kelompok pejuang Palestina itu kemungkinan akan menolak proposal perdamaian yang diajukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Menurutnya, prop

  • Rabu, 01 Okt 2025 11:54

    Tragis! Riki Tewas Mengenaskan dengan Tubuh Membengkak di Dalam Mobil

    JAKARTA - Warga Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel) dihebohkan dengan penemuan mayat dalam mobil. Korban diketahui seorang sopir taksi online, Riki (36), meningga; dalam mobil Ca

  • Rabu, 01 Okt 2025 11:52

    BGN: Terjadi 75 Kasus dan 6 Ribu Siswa Keracunan MBG, Medio Agustus-September

    JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat ada 75 kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) pada medio 6 Januari hingga 30 September. Dari kejadian itu, ada sekitar 6.517 siswa terdampak kera

  • komentar Pembaca

    Copyright © 2012 - 2025 www.spiritriau.com. All Rights Reserved.