okezone.com
Dalam rangkaian kunjungan kerja ke Tabanan, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon menghadiri Temu Wicara Budaya yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Tabanan.
Tak hanya itu, Menteri Kebudayaan juga berkesempatan meresmikan Pameran Seni Rupa “Aneka Warna Gaya di Kota Pelangi” yang merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Kebudayaan Kabupaten Tabanan dengan Komunitas Maha Rupa Batukaru.
Dalam pidatonya, Menteri Kebudayaan menyampaikan bahwa budaya Indonesia yang sangat kaya dan beragam adalah jati diri serta identitas bangsa yang harus dijaga, dikembangkan, dan dimanfaatkan bersama.
“Kebudayaan kita luar biasa kaya dan beragam. Jangan sampai kita take it for granted. Ini adalah national treasure yang menumbuhkan national pride dari kita semua,” ujarnya.
Lebih lanjut, Menbud menegaskan amanat UUD 1945 Pasal 32 Ayat 1 yang berbunyi: “Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.”
Menurutnya, hal ini adalah landasan konstitusional yang menegaskan bahwa pemajuan kebudayaan bukan hanya untuk bangsa sendiri, tetapi juga untuk peradaban dunia.
“Budaya adalah soft power yang sangat penting dalam strategi kebudayaan suatu negara. Indonesia dengan segala kekayaan budayanya memiliki kekuatan lunak yang tidak tertandingi. Kita harus yakin bahwa kita adalah negara superpower di bidang budaya,” ucapnya.
Menteri Fadli juga menekankan pentingnya museum dan cagar budaya sebagai etalase peradaban. Ia menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pendirian Museum Tabanan.
“Museum bukan hanya tempat menyimpan koleksi, melainkan etalase budaya dan peradaban bangsa. Inisiatif pendirian Museum Tabanan akan kami dukung penuh sebagai kantong budaya yang dinamis dan mampu mendorong perekonomian,” kata Menbud Fadli.
Menbud menambahkan, Indonesia adalah salah satu peradaban tertua dunia. “Enam puluh persen fosil manusia purba yang ada di dunia ditemukan di Indonesia. Lukisan purba di Maros, Pangkep, berusia 51.200 tahun, lebih tua dari lukisan purba di Prancis yang berumur 17.000 tahun. Dari sini kita tahu bahwa nenek moyang kita sudah memiliki peradaban maritim sejak awal,” tuturnya.
Lebih jauh, Menteri Fadli turut menyampaikan kepada para tamu undangan terkait penyelenggaraan CHANDI 2025 (Culture, Heritage, Art, Narrative, Diplomacy, and Innovation) yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan pada tanggal 3"5 September 2025 di Denpasar, Bali. Forum tersebut, lanjut Menbud, menjadi sarana dalam menjadikan Indonesia menjadi ibukota kebudayaan dunia.
“Di tengah dunia yang penuh konflik dan perpecahan, hanya budaya yang bisa menyatukan. CHANDI 2025 adalah platform yang dibangun Kementerian Kebudayaan untuk menjadikan Indonesia sebagai ibukota kebudayaan dunia,” ujarnya.
Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, dalam sambutannya menyampaikan rasa hormat atas kehadiran Menteri Kebudayaan.
“Suatu kehormatan bagi kami atas kedatangan Menbud di Tabanan. Beginilah kultur agraris kami, di mana mayoritas masyarakat adalah petani. Kita harus bangga akan sejarah dan kekayaan budaya kita. Pemerintah Tabanan akan terus mendukung seluruh kegiatan budaya masyarakat untuk mendorong pelestarian budaya, menuju Tabanan yang aman, unggul, dan madani,” ucap I Komang Gede.
Temu Wicara Budaya di Tabanan menghadirkan Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya dan Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana sebagai narasumber, dan dimoderatori oleh seniman sekaligus dosen ISI Surakarta, I Gusti Nengah Nurata.
Forum ini menjadi ruang dialog antara masyarakat, seniman, budayawan, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat dalam membahas potensi kebudayaan Tabanan, termasuk rencana pendirian Museum dan Galeri Seni Budaya.
Pameran seni rupa “Aneka Warna Gaya di Kota Pelangi” menjadi wujud apresiasi pemerintah daerah bersama komunitas terhadap karya para seniman Tabanan. Pameran secara resmi dibuka oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang ditandai dengan penaburan bunga Sandat diiringi dengan sajian lagu daerah Bali berjudul “Bungan Sandat”.
Hadir dalam acara ini, Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga; Kapolres Tabanan, I Putu Bayu Pati; Dandim 1619/Tabanan, Letkol Inf Trijuang Danarjati; Ketua Asosiasi Museum Indonesia, Putu Supadma Rudana; para seniman, budayawan, serta masyarakat setempat.
Turut mendampingi Menteri Kebudayaan, Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan; Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional, Annisa Rengganis; Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya, Basuki Teguh Yuwono; Direktur Bina Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi; serta Direktur Warisan Budaya, I Made Dharma Suteja.
Menutup sambutannya, Menteri Kebudayaan berharap budaya dapat terus dijaga dan dilestarikan, khususnya di Tabanan. “Budaya kita adalah jati diri bangsa. Kita harus menjaganya bersama-sama agar bisa dikenal di tengah peradaban dunia,” katanya.***(Okezone.com)
Sumber: okezone.com
Nusantara