Pekerja PHR tengah melakukan peninjauan di salah satu sumur pengeboran di Zona Rokan. (dok.phr)
Pekanbaru-PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus mencatatkan capaian gemilang dalam upaya menjaga ketahanan energi nasional. Pada Juli 2025, PHR berhasil melakukan Put On Production (POP) atau mengalirkan minyak dari 70 sumur baru di wilayah kerja Zona Rokan.
Capaian ini sekaligus menjadi angka tertinggi POP sumur baru per bulan PHR sejak alih kelola. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi rekor baru bagi PHR, tetapi juga menjadi tonggak sejarah penting bagi industri hulu migas di Indonesia. Adapun 70 sumur yang berhasil di POP berasal dari lapangan Balam South, Bangko, Duri, Libo SE, Menggala North, Menggala South, Minas, Obor, Pelita, Pematang, Petani, Petapahan, Pungut, Sintong, Sintong SE, Ubi dengan total potensi kontribusi minyak sekitar 3.400 BOPD.
“Hal ini tentunya menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kinerja dan kontribusi dalam upaya menjaga ketahanan energi nasional. Melalui pelbagai inisiatif dan inovasi, kami terus berupaya meningkatkan produksi di Zona Rokan.” kata GM Zona Rokan, Andre Widjanarko.
Andre mengungkapkan, kinerja positif ini merupakan kerja keras insan PHR yang terus berinovasi dalam meningkatkan produksi. Capaian ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi peningkatan produksi minyak nasional. Upaya peningkatan produksi tidak terlepas dari sinergi dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan yang turut berkontribusi dalam mendukung kelancaran operasi.
PHR senantiasa menerapkan teknologi terkini dan inovasi operasional untuk menjaga efektivitas dan efisiensi pengeboran, strategi yang digunakan adalah menjaga baseline produksi melalui program revitalisasi fasilitas produksi eksisting, optimisasi produksi sumur melalui kerja ulang dan stimulasi sumur.
Keberhasilan PHR dalam mempertahankan kinerja positif dibuktikan dengan POP 1.523 sumur baru pasca alih kelola. Pada tahun 2025, upaya peningkatan produksi terus dilakukan dengan target pengeboran 560 sumur. Selain melakukan pemboran sumur baru, upaya pengembangan lapangan dengan memanfaatkan teknologi Waterflood, Steamflood dan Chemical EOR.
“Dalam pelaksanaan operasi kami mengedepankan kerja yang aman dan selamat dengan budaya kerja HSSE Golden Rules (Patuh, Intervensi dan Peduli). Semoga kami bisa terus menjaga kinerja andal sehingga memberikan dampak tambahan produksi sumur-sumur baru yang maksimal,” ujar Andre.
PHR juga terus melakukan eksplorasi dalam meningkatkan produksi dengan mencari cadangan minyak baru baik minyak Konvensional maupun Non-Konvensional. Saat ini, PHR telah menyelesaikan enam sumur eksplorasi konvensional, dua sumur eksplorasi Non-Konvensional serta akan menyelesaikan satu sumur eksplorasi konvensional di akhir tahun 2025.
Eksplorasi Minyak Non-Konvensional (MNK) telah berhasil dilakukan dengan meyelesaikan pemboran sumur Eksplorasi MNK Gulamo dan Kelok yang saat ini sudah berstatus discovery. Dengan keberhasilan ini, PHR akan melanjutkan ke tahap pengembangan MNK yang lebih luas.*
# # # # # #
Tentang PHR Zona Rokan
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR berdiri sejak 20 Desember 2018. Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021.
Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal. PHR melanjutkan pengelolaan Zona Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.
Daerah operasi Zona Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). Zona Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi pertamina.
Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan(***)
Teknologi