Senin, 28 Apr 2025
Festival Lampu Colok 2025 Kabupaten Bengkalis Resmi Dibuka, Semarakkan Malam 27 Likur
Laporan M. Rafii

PT.SPIRIT INTI MEDIA
Kamis, 27 Mar 2025 10:46

BENGKALIS,- Tradisi budaya Lampu Colok kembali menyemarakkan malam 27 Likur di Bengkalis. Festival yang telah menjadi warisan budaya tak benda ini resmi dibuka oleh Wakil Bupati Bengkalis H. Bagus Santoso, Rabu malam (26/3/2025), di Jalan Bantan, Desa Senggoro, Kecamatan Bengkalis.
Festival Lampu Colok merupakan tradisi turun-temurun yang dilaksanakan tiga malam sebelum Idul Fitri. Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) terus berupaya menjaga dan melestarikan budaya ini sebagai bagian dari kearifan lokal.
Wakil Bupati Bagus Santoso dalam sambutannya menegaskan bahwa Lampu Colok tidak hanya sekadar festival tahunan, tetapi juga simbol kebersamaan, kekompakan, dan semangat gotong royong masyarakat.
"Kami menyambut baik dan mengapresiasi semua pihak yang berkomitmen melestarikan budaya Lampu Colok ini. Tradisi ini harus terus kita jaga agar tidak hilang ditelan zaman," ujar Bagus Santoso.
Menurutnya, Festival Lampu Colok juga memiliki nilai syiar Islam yang kuat, sekaligus menjadi daya tarik wisata religi bagi masyarakat Bengkalis maupun wisatawan luar daerah.
Bagus berharap festival ini bisa menjadi agenda tahunan berskala lebih besar, bahkan masuk dalam kalender wisata religi tingkat Provinsi Riau hingga nasional.
"Semoga Lampu Colok bisa menjadi daya tarik wisata, bukan hanya bagi warga lokal tetapi juga bagi para perantau yang rindu kampung halaman saat Idul Fitri," tambahnya.
Pembukaan festival ditandai dengan pemasangan Lampu Colok secara simbolis oleh Wakil Bupati Bengkalis, didampingi sejumlah tamu kehormatan seperti Kadis Budparpora Edi Sakura, Kakan Kemenag Bengkalis H. Khaidir, Ketua TP PKK Kabupaten Bengkalis Hj. Siti Aisyah, serta Wakapolres Bengkalis Kompol Anton Rama Putra.
Tahun ini, Festival Lampu Colok Bengkalis diikuti oleh 27 peserta dari berbagai wilayah yang berlomba menampilkan kreativitas dalam menyusun lampu minyak tanah berbasis bambu dan kaleng bekas.
Antusiasme masyarakat terlihat tinggi, dengan ratusan warga datang menyaksikan festival yang kembali membangkitkan nostalgia Ramadhan tempo dulu.
Festival ini menjadi bukti nyata bahwa Bengkalis tetap menjaga tradisi, sekaligus mengembangkan potensi wisata budaya yang bisa menarik perhatian lebih luas.(Inf)
komentar Pembaca